Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2011/08/27

Sabtu, 27 Agustus 2011

Galatia 4:1-11
Menyia-nyiakan anugerah

Judul: Menyia-nyiakan anugerah
Masih banyak orang Kristen di Indonesia yang memercayai kekuatan lain di luar Allah, misalnya kekuatan roh-roh tertentu atau berupa benda yang sering disebut jimat. Kekuatan ini dipuja sedemikian rupa sehingga diadakan ritual-ritual khusus dengan sesajen yang dijadikan persembahan. Dan itu dilakukan sebagai upaya untuk mencari keselamatan, terutama selama hidup.

Dalam suratnya, Paulus menyebut jemaat Galatia telah berlaku bodoh (Gal. 3:1). Mengapa demikian? Sebelum kedatangan Kristus, setiap orang berusaha mencari keselamatan dengan usahanya sendiri. Orang Yahudi, meski mereka merupakan anak perjanjian (Gal. 3:29), tetapi tampak tidak ada bedanya dengan hamba, karena mereka masih hidup dalam perwalian dan pengawasan hukum Taurat (1, 2). Sedangkan orang Galatia sendiri hidup menghambakan diri pada roh-roh dunia yang lemah dan miskin. Mereka memelihara atau merayakan hari-hari tertentu atau waktu-waktu tertentu lain supaya selamat di dalam hidupnya (9, 10). Padahal Paulus pernah memberitakan kabar baik kepada mereka dengan gambaran yang sangat jelas (Gal. 3:1). Berita itu adalah bahwa kedatangan Yesus ke dunia adalah untuk membebaskan mereka dari semua tuan yang selama itu membelenggu mereka (Gal. 3:25-29). Dengan demikian mereka beroleh kasih karunia dari Allah, mereka diangkat menjadi anak Allah dan menjadi ahli waris keselamatan kekal yang selama itu mereka cari (4-7). Namun saat itu Paulus khawatir dengan kondisi orang-orang di Galatia (11), karena mereka telah menerima ajaran lain yang tampaknya seperti injil, tetapi bukanlah injil (Gal. 1:6). Akibatnya mereka kembali menghambakan diri kepada roh-roh dunia.

Keselamatan yang dianugerahkan Allah kepada kita sebenarnya tidak hanya mencakup kehidupan kekal kelak, tetapi juga ketika kita hidup di dunia ini dan kini. Kita tidak lagi perlu mencari keselamatan hidup dengan jimat-jimat atau melakukan ritual pada waktu-waktu tertentu. Karena itu berarti kita menyia-nyiakan anugerah keselamatan dari Tuhan.

Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/santapanharian/home.php?d=2011/08/27/

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org