Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2011/08/17

Rabu, 17 Agustus 2011

Kejadian 26:12-35
Tuhan memelihara

Judul: Tuhan memelihara
Ketika Allah memberkati kita, bukan berarti bahwa kita tidak akan menghadapi tantangan. Kekayaan yang diperoleh Ishak ternyata sempat menghadirkan kesulitan bagi dirinya. Lalu bagaimanakah sikap Ishak menanggapi hal itu?

Karena Allah meminta Ishak untuk tetap tinggal di Kanaan dan tidak pergi ke Mesir ketika terjadi kelaparan (2-3), maka Ishak menetap di Gerar, daerah orang Filistin. Di situ Allah memberkati Ishak secara luar biasa sehingga ia mendapat hasil panen seratus kali lipat. Ishak pun menjadi sangat kaya (12-13). Melihat kemajuan Ishak, Abimelekh, raja orang Filistin itu, merasa terancam dan menutup sumur-sumur milik Ishak. Sampai kemudian Ishak diusir oleh Abimelekh (16). Karena tidak mau cari ribut, Ishak pun menyingkir. Namun itu tidak menghentikan gangguan dari orang-orang yang masih saja berusaha mengusik dia (22).

Namun Tuhan tidak tinggal diam. Ia kemudian menemui Ishak dan menyatakan janji dan jaminan-Nya atas hidup Ishak. Janji dan jaminan itu kemudian tampak melalui perubahan sikap Abimelekh terhadap Ishak. Abimelekh, yang melihat penyertaan Tuhan atas Ishak, sadar bahwa lebih menguntungkan jika menjadikan Ishak sebagai sekutu daripada sebagai musuh. Lalu Abimelekh meminta supaya mereka mengikat perjanjian (28-31). Kedatangan Abimelekh seolah merupakan konfirmasi dari penyataan Tuhan sebelumnya mengenai penyertaan yang akan diberikan Allah kepada Ishak. Dan ini masih belum selesai. Konfirmasi berikutnya nyata ketika hamba-hamba Ishak menemukan sumur-sumur (32-33). Ini merupakan konfirmasi atas penyataan Tuhan mengenai berkat-berkat yang akan dilimpahkan kepada Ishak. Nyata benar penyertaan dan pemeliharaan Allah bagi Ishak di tempat itu.

Memang akan ada aneka reaksi orang ketika melihat berkat Tuhan atas hidup kita. Ada yang merasa tersaingi, ada juga yang ingin menarik manfaat dari kebersamaannya dengan kita. Namun jangan sampai kita bersungut-sungut karena reaksi yang muncul itu. Yang perlu kita ingat adalah bahwa semua itu merupakan wujud pemeliharaan Tuhan atas hidup kita.

Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/santapanharian/home.php?d=2011/08/17/

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org