Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2011/08/11

Kamis, 11 Agustus 2011

Kejadian 24:34-49
Iman dan kepekaan

Judul: Iman dan kepekaan
Kita sering lebih menghargai berkat Allah yang berupa kekayaan, kesehatan, dan terutama mukjizat. Namun sebenarnya berkat yang lebih penting dalam hidup kita adalah penyertaan dan tuntunan Tuhan. Hanya mungkin karena penyertaan Tuhan sering kelihatan tidak spektakuler, maka kita melihat hal itu bukan sebagai sesuatu yang istimewa.

Betapa indah tuntunan dan penyertaan Tuhan atas hamba Abraham sehingga ia dapat berjumpa dengan Ribka melalui tanda yang ia minta. Namun yang tidak kalah indah adalah bagaimana hamba Abraham itu yakin bahwa Tuhanlah yang telah menyertai dia. Jika kita perhatikan dengan teliti, permintaan hamba Abraham sesungguhnya cukup detail. Ia meminta supaya gadis yang ia mintai minum, menawarkan diri untuk memberi minum unta-untanya juga (43-44). Jika kita mau bersikap skeptis, bisa saja kita meragukan apakah memang Tuhan yang telah membuat semuanya berhasil, karena adalah biasa seorang gadis menawarkan memberi minum kepada unta-unta. Bukan merupakan sesuatu yang ajaib atau bersifat mukjizat, seperti tulisan tangan di dinding. Hal semacam itu dapat dengan mudah dikategorikan sebagai "kebetulan."

Akan tetapi, sang hamba melihat bahwa Tuhanlah yang menuntun dan menyertai dia. Mengapa ia meyakini hal itu? Pertama, karena Abraham begitu yakin akan penyertaan Tuhan dalam misi hambanya itu. Abraham berkata "Tuhan, yang di hadapan-Nya aku hidup, akan mengutus malaikat-Nya menyertai engkau, dan akan membuat perjalananmu berhasil" (40). Kedua, karena hamba Abraham tersebut percaya dan berdoa supaya Tuhan yang membuat perjalanannya berhasil (42). Dengan demikian ketika terjadi tanda yang ia minta dan gadis tersebut ternyata sanak keluarga Abraham, percayalah sang hamba bahwa Tuhanlah yang menuntun dia (47-48).

Maka kita melihat bahwa imanlah yang membuat kita peka terhadap tuntunan Tuhan. Apa yang kelihatan biasa saja dan tidak ajaib sesungguhnya merupakan pimpinan Tuhan bila kita melihatnya dengan kaca mata iman.

Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/santapanharian/home.php?d=2011/08/11/

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org