Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2011/07/19

Selasa, 19 Juli 2011

Yosua 5:1-12
Bersandar pada Tuhan

Judul: Bersandar pada Tuhan
Dalam konteks perang perebutan tanah Kanaan, sangat tidak masuk akal untuk melakukan sunat kepada prajurit laki-laki Israel. Orang Kanaan jelas akan menggunakan kesempatan dalam kesempitan itu untuk membinasakan pasukan (lihat kasus Sikhem di Kej. 34). Namun ayat 1 menjelaskan bahwa semua raja orang Amori sudah tawar hati dan hilang semangat mendengar kehebatan Tuhan orang Israel.

Mengapa umat Israel perlu disunat? Pertama, untuk menggenapi perjanjian Allah dengan Abraham, nenek moyang mereka (Kej. 17). Sunat adalah tanda keumatan Israel. Kedua, kesakitan dan ketidakberdayaan saat luka sunat belum pulih mengajarkan ketergantungan mereka kepada Allah. Sunat menjadi tanda penyerahan mereka kepada Tuhan yang menjadi sumber pertolongan mereka. Kulit khatan yang dikerat adalah lambang penyerahan diri kepada Sang Pemilik Hidup. Ketiga, untuk menghapus cela Mesir (9). Ada beragam tafsiran mengenai cela Mesir. Salah satunya adalah ketika Israel karena hukuman Tuhan harus mengembara 'tanpa arah' di padang gurun sampai satu generasi habis, tentunya Mesir mengolok-olok Allah Israel bahwa Allah Israel tidak sanggup untuk membawa Israel ke tanah perjanjian, maka Ia membinasakan mereka di padang gurun (lihat Bil 14:13-16; Kel. 32:11-12). Sekarang telah terbukti bahwa Tuhan sanggup dan akan membawa mereka masuk tanah perjanjian.

Bersamaan dengan sunat, mereka juga merayakan Paskah. Perayaan Paskah pertama dilakukan Israel sesaat sebelum keluar dari Mesir. Tuhan menyelamatkan anak sulung mereka dan membunuh anak sulung Mesir. Maka Paskah ini beserta dengan berhentinya roti manna yang selama di padang gurun turun secara ajaib, mengajarkan bahwa Tuhan sudah mengantar mereka dengan selamat sampai di tanah Kanaan. Tuhan telah menggenapi janji-Nya. Babak baru hidup mereka menanti. Tuhan akan tetap setia dan mereka pun diharapkan terus bersandar kepada-Nya. Kiranya kita juga mau terus menerus bersandar kepada Tuhan dalam memasuki babak-babak baru perjalanan iman kita.

Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/santapanharian/home.php?d=2011/07/19/

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org