Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2011/05/13

Jumat, 13 Mei 2011

Kejadian 13:1-18
Pilihan tepat di tengah konflik

Judul: Pilihan tepat di tengah konflik
Setiap orang pasti pernah mengalami konflik, tetapi belum tentu dapat mengambil keputusan yang baik ketika konflik itu datang. Robert Schuller berkata "Kita adalah makhluk pilihan; kita mempunyai kemampuan untuk memilih, bagaimana cara kita bereaksi terhadap keadaan apa saja".

Abram berpegang kepada janji Allah dan bahwa Allah akan menepati janji-Nya. Namun seiring berjalannya waktu, kepercayaan itu diuji. Pertama, dengan adanya kelaparan di negeri Kanaan (Kej. 12:10-20). Kedua, perselisihan dengan keponakannya sendiri, Lot. Ia harus menghadapi konflik di mana mereka harus berbagi tempat satu sama lain. Dari sini kita melihat bahwa yang namanya masalah akan selalu ada, tetapi hal yang penting adalah bagaimana kita merespons masalah itu.

Abram tidak mengulangi kesalahan seperti yang di lakukan di Mesir. Ketika terjadi perkelahian antara gembalanya dan gembala Lot, Abram berinisiatif untuk menyelesaikan konflik itu dengan damai. Ia mempersilakan Lot untuk memilih tempat terlebih dahulu, meskipun ia pamannya dan berdasarkan usia, tentu Abram lebih tua. Namun ini berbeda dengan Lot. Bagi Lot, kesempatan memilih lebih dahulu menjadi kesempatan untuk mendapatkan apa yang terbaik. Lot memilih tempat yang menurut dia terbaik tanpa mempertimbangkan lingkungan di sekitarnya. Padahal orang-orang yang tinggal di Sodom dan Gomora adalah orang yang jahat dan berdosa (13). Namun Allah tidak lupa akan janji-Nya kepada Abram. Karena situasi dan kondisi apa pun tidak akan menghalangi Tuhan untuk menggenapi janji-Nya.

Berada di tengah konflik dengan orang lain, memang tidak gampang. Kita akan mudah terdorong untuk mendahulukan kepentingan diri kita sendiri dan mengabaikan kepentingan orang lain. Namun marilah kita mengingat pesan Paulus kepada jemaat Filipi "..hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri; dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga." (Flp 2:3-4)

Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/santapanharian/home.php?d=2011/05/13/

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org