Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2011/04/28

Kamis, 28 April 2011

Kejadian 5:1-24
Hidup bergaul dengan Allah

Judul: Hidup bergaul dengan Allah
Pada bacaan sebelumnya, kita telah melihat bagaimana kehidupan Kain dan keturunannya. Kain, yang telah membunuh Habel, saudaranya, karena iri dan dengki mempunyai keturunan yang bernama Lamekh. Lamekh ternyata melakukan hal yang sama seperti Kain. Dia membunuh seorang laki-laki dengan alasannya sendiri (Kej. 4:23-24). Intinya adalah ketika sebuah dosa tidak dibereskan dalam sebuah garis keturunan, tidak mustahil hal yang sama dapat terulang kembali.

Berbeda dengan apa yang terjadi dalam keturunan Set, anak Adam yang lain. Keturunan Set menghasilkan anak-anak yang hidup takut akan Tuhan. Yang paling menonjol adalah Henokh. Henokh dikatakan hidup bergaul dengan Allah (24a). Kehidupannya yang begitu dekat dengan Tuhan membuat Henokh tidak mengalami peristiwa kematian sebagaimana manusia pada umumnya. Allah membawa dia kehadapan-Nya tanpa melalui lembah kematian (24b).

Apa yang dialami oleh Henokh sangat kontras dengan apa yang dialami oleh Lamekh, keturunan Kain. Henokh dinyatakan sebagai orang yang bergaul dengan Tuhan, sementara Lamekh menjadi seorang pecundang yang memiliki pemahaman salah tentang makna perlindungan dan kedaulatan Allah. Lamekh hanya "merasa" kenal Tuhan melalui kisah Kain, leluhurnya, sementara Henokh memiliki pergaulan sejati dengan Tuhan. Hal ini menimbulkan dampak yang berbeda. Lamekh hidup dalam hutang darah, sementara Henokh menikmati persekutuan yang sejati dengan Tuhan.

Bagaimana dengan kita? Apakah kita memiliki kedekatan sejati dengan Tuhan? Ataukah kita hanya berasumsi saja, padahal sesungguhnya kita buta sama sekali tentang kebenaran Tuhan? Mari kita mengoreksi hal ini. Hiduplah dalam persekutuan yang sejati dengan Tuhan, maka Dia akan berkenan memberkati kehidupan kita. Jangan terjebak pada rutinitas religi semata, melainkan milikilah kegairahan yang sungguh untuk menikmati persekutuan tersebut. Ingatlah bahwa Tuhan tidak dapat dibohongi dengan segala macam ritual agamawi. Tuhan hanya melihat hati.

Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/santapanharian/home.php?d=2011/04/28/

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org