Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2011/04/15

Jumat, 15 April 2011

Lukas 22:47-53
Tuhan tak perlu dibela

Judul: Tuhan tak perlu dibela
Seorang sosiolog agama berpandangan bahwa salah satu penyebab konflik atau kerusuhan yang bernuansa agama adalah penghinaan terhadap Tuhan dan simbol-simbol keagamaan. Menurutnya, sedangkal apapun seseorang dalam memahami ajaran agamanya, ada kecenderungan ia akan merasa tersinggung ketika simbol-simbol agama, terutama Tuhan dan orang yang mereka anggap tokoh agama, dilecehkan. Dalam keadaan seperti itu, jangankan terluka, mati pun mereka siap demi membela agama mereka.

Inilah yang dialami oleh murid-murid Kristus melihat sang Guru hendak ditangkap. Seakan siap bertarung mempertaruhkan nyawa, salah seorang di antara mereka bertanya sekaligus memohon izin Kristus untuk menyerang musuh dengan pedang (49). Bahkan, belum sempat Kristus menjawab pertanyaan itu, salah satu murid telah menyabetkan pedang yang telah dipersiapkannya sejak perjamuan Paskah (lihat Luk. 22:38), hingga menyebabkan daun telinga salah satu hamba Imam Besar putus (50).

Lalu apa yang dilakukan Kristus? Tuhan Yesus melarang para murid untuk bertarung melindungi Dia. Mengapa? Pertama, karena memang apa yang akan terjadi sudah merupakan kehendak Allah dalam rangka penyelamatan manusia berdosa. Kedua, Allah tetap berdaulat dalam segala situasi ini. Tindakan Tuhan Yesus menyambungkan kembali telinga yang terputus serta teguran-Nya terhadap para penangkap-Nya menunjukkan bahwa sesungguhnya Dialah yang memegang kendali atas peristiwa-peristiwa yang berujung di kayu salib!

Tindakan membela simbol-simbol agama dan Tuhan justru menunjukkan kedangkalan iman seseorang. Karena hal itu sebenarnya menunjukkan bahwa ia tidak memahami kedaulatan Tuhan dan kemahakuasaan-Nya. Kita perlu berhati-hati, jangan sampai pembelaan yang kita lakukan, justru salah di mata Tuhan. Ingat saja, teguran Tuhan Yesus terhadap Petrus yang mencoba membela-Nya dari memikul salib (Mat. 16:23). Jadi bagaimana supaya tidak salah membela? Kenali sungguh-sungguh rencana-Nya dan akui kedaulatan-Nya dalam hidup

Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/santapanharian/home.php?d=2011/04/15/

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org