Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2011/04/05

Selasa, 5 April 2011

Lukas 21:5-19
Setia sampai akhir

Judul: Setia sampai akhir
Entah kenapa, banyak orang yang tertarik ingin mengetahui hal-hal yang bersifat misteri. Masih ingat kehebohan film 2012? Banyak orang yang jadi cari tahu tentang kebenaran perkiraan waktu akhir zaman.

Ketika Yesus mengatakan bahwa Bait Allah yang besar dan megah itu akan hancur kelak (6), para murid ternyata bersikap ingin tahu juga (7). Mereka mau memuaskan rasa ingin tahu mereka dengan menanyakan kapan waktunya. Namun memuaskan rasa ingin tahu mereka jelas bukan menjadi tujuan Yesus. Dia hanya tertarik untuk mengajarkan apa yang mereka perlu ketahui, yaitu tentang bagaimana menghadapi masa keruntuhan Yerusalem pada waktu mendatang.

Dalam masa bahaya itu murid-murid diingatkan untuk waspada terhadap guru-guru palsu yang ingin menyesatkan. Para murid tidak boleh mengikuti mereka. Dalam masa itu juga akan ada perang, wabah, dan bencana alam. Tekanan karena iman bukan hanya dilakukan oleh para musuh Injil. Orang tua, sanak saudara, dan kerabat pun bisa menjadi lawan karena iman mereka (16-17). Meski demikian, para murid harus tetap setia dan tidak perlu takut bila telah memilih Kristus di atas segalanya. Sebab masa kacau itu justru merupakan kesempatan bagi Injil untuk menyatakan harapan yang dimiliki oleh murid-murid di dalam Kristus. Maka mereka harus bergantung pada pimpinan Ilahi karena Dia tidak akan membiarkan mereka sendirian (14, 18). Bisa saja orang beriman mengalami derita dan sengsara karena imannya, tetapi ingatlah bahwa kematian karena iman bukanlah kematian yang sesungguhnya, karena kehidupan yang sejati dan abadi ditemukan dalam Kristus (19).

Penderitaan karena iman terus dialami orang beriman dari zaman ke zaman. Dilarang beribadah, gereja ditutup, gereja tidak boleh dibangun, tidak bisa naik jabatan atau sulit mendapat pekerjaan karena iman kita, adalah beberapa wujud penderitaan karena iman yang kita alami sekarang ini. Berat? Ya. Menyerah? Jangan! Meski berat, kiranya kita tidak goyah karena Dia menyertai dan kita pun memiliki pengharapan iman bahwa suatu saat kelak kita akan bertemu Dia di surga.

Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/santapanharian/home.php?d=2011/04/05/

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org