Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2011/03/24

Kamis, 24 Maret 2011

Lukas 19:1-10
Merespons anugerah

Judul: Merespons anugerah
Dua orang tuna wisma di sebuah kota di negara Jerman begitu terperanjat ketika seorang petugas pengadilan mencari keduanya untuk memberitahukan bahwa mereka berhak atas sejumlah besar harta kekayaan. Rupa-rupanya ada yang telah mewariskan harta kekayaannya kepada mereka. Setelah ditelusuri orang itu ternyata adalah nenek mereka sendiri. Sungguh sebuah keberuntungan yang tidak terduga bagi keduanya.

Zakheus, pada bacaan kita hari ini mengalami hal yang sama, bahkan mungkin lebih dari apa yang dialami oleh kedua tunawisma di atas. Pada hari di mana Yesus datang dan hendak melewati kota tempat tinggalnya, Zakheus mendapatkan anugerah yang tidak pernah terbayangkan olehnya sebelumnya. Betapa tidak. Ia adalah seorang yang dianggap berdosa oleh masyarakat yang ada pada saat itu (7). Tadinya ia sekadar ingin melihat Yesus. Namun yang terjadi justru di luar perkiraannya semula, Yesus ingin bertemu dengan dia! Bahkan lebih dari itu, Yesus juga ingin bertamu ke rumahnya, dan menginap di sana (5)! Betapa bersukacita Zakheus pada saat itu. Yesus datang bukan saja sebagai tamu, tetapi sebagai Juruselamat yang memberikan keselamatan baginya dan seisi rumahnya (9).

Ketika kita mendapatkan hadiah yang besar, pastilah kita sangat senang dan bahagia. Tidak ada orang yang menerima hadiah akan merespons dengan wajah sedih. Namun ada anugerah yang jauh lebih besar lagi, yang telah diberikan kepada kita. Itulah anugerah keselamatan yang telah diberikan Allah kepada kita. Pertanyaannya sekarang adalah bagaimana respons kita selama ini terhadap anugerah tersebut? Sudahkah kita seperti Zakheus, yang merespons anugerah yang diterimanya dengan penuh sukacita dan pertobatan hidup yang nyata (8)? Sudahkah kita mewujudkan rasa sukacita kita dalam sebuah tindakan nyata yang konkret? Apakah kita telah mengalami perubahan hidup yang nyata dan merubah sikap kita terhadap orang-orang yang pernah kita perlakukan dengan tidak baik? Jika belum, tidak ada kata terlambat untuk melakukannya. Tuhan akan menolong kita.

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org