Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2011/03/02

Rabu, 2 Maret 2011

Lukas 13:10-17
Jangan munafik

Judul: Jangan munafik
Kita tentu sepakat bahwa segala peraturan agama dibuat untuk membuat peribadatan menjadi tertib. Peraturan agama, salah satunya berfungsi untuk mengatur kehidupan umat agar tercipta suasana saling mengasihi dan saling menghargai. Maka kalau peraturan agama membuat manusia menjadi tidak manusiawi, masihkah dapat kita sebut sebagai peraturan agama? Ini jelas harus kita pertanyakan.

Bagi Tuhan Yesus, pertolongan atas orang yang telah dirasuk setan selama 18 tahun adalah sesuatu yang mendesak. Sabat dan rumah ibadat tidak boleh menjadi penghalang. Bukankah Sabat justru diberikan Allah untuk kebutuhan manusia (Mrk. 27)? Seharusnya ada ruang di hari Sabat untuk memberi pertolongan bagi mereka yang sakit atau yang membutuhkan uluran tangan. Ketaatan atas Sabat bukan berarti meniadakan belas kasihan atas sesama. Keduanya harus disandingkan. Jadi, pertolongan yang Yesus berikan di hari Sabat dilandasi kasih kepada Allah dan manusia.

Berbeda dengan pemimpin rumah ibadat. Tampaknya ia mengasihi Allah, ternyata ia mengabaikan sesama. Sebagai pemimpin rumah ibadat, seharusnya ia bersyukur bila kebaikan Allah dinyatakan kepada orang yang dirasuk setan itu. Namun sebaliknyalah yang terjadi. Ia malah bersungut serta menyulut amarah jemaat, ketika melihat orang itu mengalami pemulihan total. Padahal ia sendiri pun sering melanggar Sabat dengan menggiring ternaknya untuk memberi mereka makan dan minum (15). Maka di hari Sabat itu, Yesus menyatakan kehendak Allah yang sejati. Ia memulihkan orang yang dirasuk setan sekaligus membongkar kemunafikan dalam diri pemimpin rumah ibadat.

Ironis, orang yang seharusnya mengarahkan pelaksanaan peraturan agama, justru memutarbalikkannya. Peraturan agama hanya ia tujukan bagi orang lain, dan bukan bagi dirinya juga. Kita pun bisa terjebak ke dalam kesalahan yang sama sehingga kita hanya bisa melihat kesalahan orang lain, padahal kesalahan kita jauh lebih buruk. Kiranya Tuhan menolong kita untuk tidak munafik.

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org