Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2011/02/24

Kamis, 24 Februari 2011

Lukas 12:13-21
Hidup bergantung pada Allah

Judul: Hidup bergantung pada Allah
Banyak keluarga Kristen berantakan hidupnya karena orang tua tidak punya waktu untuk bersama-sama anak-anak mereka. Alasan klasik yang biasa terungkap adalah tidak punya waktu karena sibuk cari uang. Ya, uang telah menjadi tuan mereka, memperbudak bahkan hampir seluruh aspek dalam kehidupan mereka.

Itu sebabnya Yesus tidak menerima permintaan agar Dia menjadi penengah bagi perselisihan antar saudara mengenai harta warisan. Dia tahu perebutan warisan itu terjadi karena ketamakan (15) dan hati yang diperbudak harta. Maka Yesus mengingatkan orang banyak bahwa harta bukanlah segala-galanya dalam hidup.

Orang kaya di perumpamaan itu disebut sebagai orang bodoh. Ia bodoh bukan karena tidak pandai mengelola hartanya. Buktinya ia sangat berkelimpahan. Ia sukses besar dalam usaha pertaniannya. Kebodohannya hanya satu, tetapi fatal, yaitu menganggap uang adalah segala-galanya. Ia menganggap bahwa dengan kekayaan yang ia miliki, hidupnya akan terjamin sampai tujuh turunan. Orang kaya ini disebut bodoh karena sama sekali tidak memperhitungkan Allah dalam hidupnya (bnd. Mzm. 53:2). Kenyataannya, ia sama sekali tidak memiliki apa pun untuk masa kekekalannya. Semua harta yang ia kumpulkan tidak dapat menolong dia menghadapi kehidupan sesudah kematian. Yesus menyebut orang kaya yang bodoh ini sebagai "tidak kaya di hadapan Allah" (21). Artinya, yang ia kumpulkan tidak berarti apa-apa di mata Tuhan, dan pada akhirnya ia tidak membawa apa pun untuk dipertanggungjawabkan di hadapan Sang Pencipta.

Kiranya kita tidak menjadi orang yang seperti itu. Boleh saja bekerja dan mengumpulkan uang karena kita memang membutuhkannya untuk mencukupi kebutuhan hidup kita dan keluarga kita. Yang harus diwaspadai adalah sikap hidup yang memberhalakan harta. Sekali harta diberi kuasa atas hidup kita, ia akan menjadi tuan yang kejam, yang merampas kebahagiaan kita. Ingat Tuan kita hanya satu, yaitu Tuhan yang adalah pemilik hidup kita dan sumber kepuasan sejati.

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org