Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2011/02/16

Rabu, 16 Februari 2011

Lukas 10:38-42
Dikepung musuh? Siapa takut!

Judul: Prioritas
Dampak langsung dari perkembangan teknologi di era globalisasi salah satunya adalah semakin meningkatnya konsumerisme. Akibatnya, kita semakin bias membedakan manakah yang termasuk kebutuhan dan manakah yang termasuk keinginan. Oleh karena itu, John Neisbitt dalam bukunya "Megatrends 2000" mengusulkan sebuah prinsip "first thing first", artinya mengutamakan hal yang paling utama di antara yang utama. Apa yang menjadi dorongan terbesar hati kita akan menentukan pilihan dan prioritas yang kita buat.

Hal itu pulalah yang dialami oleh Martha dan Maria. Keduanya bertindak sesuai dengan dorongan hati masing-masing ketika menyambut kehadiran Tuhan Yesus. Waktu Yesus singgah di rumahnya, Maria memilih duduk di dekat kaki Yesus (39). Maria memilih untuk duduk dan mendengar dengan khidmat. Ini menunjukkan bagaimana Maria memberikan perhatian penuh pada perkataan Yesus. Ia menyimak dengan baik, seolah tak ingin ketinggalan satu kata pun dari segala sesuatu yang disampaikan oleh Yesus. Lain halnya dengan Marta. Marta sibuk sekali melayani (40). Mungkin ia ingin menjadi tuan rumah yang baik hingga merasa perlu mempersiapkan berbagai sajian untuk para tamu yang mendatangi rumah mereka. Walaupun untuk itu ia harus berjerih lelah dan berpanas-panas di dapur. Itulah sebabnya mengapa ia tidak bersama Maria.

Begitu sibuknya Marta sampai-sampai ia mengeluh mengapa Maria duduk-duduk saja dan tidak ikut membantu dia (40). Namun penjelasan Yesus kemudian mengajar kita bahwa penempatan prioritas dalam relasi dengan Dia adalah sangat penting. Maka kita perlu menyelidiki diri kita sendiri, apakah yang menjadi prioritas hidup kita sekarang ini? Adakah kita terjebak pada pemenuhan ambisi atau pembentukan citra diri seperti Marta? Marilah kita meniru teladan Maria, yang bersedia mengambil waktu duduk di dekat kaki Yesus dan mendengar perkataan-Nya. Karena hanya dekat dengan Yesus dan dengar-dengaran firman yang akan membuat kita kuat dan berhikmat dalam menjalani kehidupan di dunia ini.

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org