Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2011/01/18

Selasa, 18 Januari 2011

Lukas 6:20-26
Bahagia dalam Tuhan

Judul: Bahagia dalam Tuhan
Apa definisi bahagia menurut Anda? Bahagia biasanya identik dengan kaya, makmur, sukses, sehat, atau panjang umur. Lalu apa maksud Yesus bila Ia mengatakan bahwa yang miskin, yang lapar, yang menangis, yang dibenci, dan yang dikucilkan adalah orang yang berbahagia? Sementara yang kaya, yang kenyang, yang tertawa, dan yang dipuji orang justru adalah orang yang celaka. Apakah itu berarti Yesus melarang orang hidup dalam kelimpahan dan menikmati kenyamanan merupakan dosa?

Yesus bukan menolak kekayaan, tetapi menolak kebodohan yang sering kali dimiliki oleh orang-orang kaya karena kekayaannya. Orang kaya semacam ini merasa puas dengan kekayaannya dan menjadikan kekayaan itu sebagai andalan dalam hidupnya. Akibatnya, kekayaan bisa membuat seseorang menjadi lupa diri, menganggap diri sanggup melakukan segala sesuatu karena kekayaannya. Atau menganggap orang lain bisa tunduk pada dia karena kekayaannya. Manusia sering lupa bahwa kebahagiaan yang ditimbulkan oleh kekayaan sebenarnya hanya bersifat sementara. Mereka mengejarnya tanpa henti dan melupakan Tuhan sebagai sumber dari segala kekayaan yang dia miliki. Itu sebabnya di ayat 20-22 Yesus menyatakan bahwa orang yang miskin, lapar, dan dibenci orang adalah orang yang berbahagia. Mengapa demikian? Karena orang-orang seperti itulah yang mampu hidup dalam kerendahan hati dan kesadaran diri di hadapan Allah. Mereka yang miskin dan menderitalah yang cenderung mengandalkan penghiburan, pembelaan, kekuatan dan kecukupan yang dari Tuhan.

Bagian firman Tuhan ini bukan menuntut kita untuk hidup menderita dan menghindari kekayaan atau kebahagiaan. Kita justru sedang diarahkan untuk sampai pada pemahaman tentang kebahagiaan yang sejati dan dituntun untuk mampu menikmati kebahagiaan itu. Itulah kebahagiaan yang timbul karena adanya kesadaran bahwa Tuhan adalah Sumber kehidupan. Marilah kita menjadikan kekayaan sebagai alat untuk melayani orang lain dan melaluinya Allah dipermuliakan juga.

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org