Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2010/11/07

Minggu, 7 November 2010

2 Tawarikh 11:1-23
Pemimpin idaman

Judul: Pemimpin idaman
Genderang perang ditabuh. Dengan emosi, Rehabeam bermaksud mengadakan pembalasan dan memerangi orang Israel utara. Ia sudah mengumpulkan 180.000 prajurit terbaik dari kaum Yehuda dan Benyamin untuk melakukan penyerangan (1). Akan tetapi, rencana ini tidak sesuai dengan kehendak Tuhan. Tuhan berfirman melalui Semaya sehingga perang saudara dapat dicegah (2-4). Sekalipun demikian perseteruan terus terjadi. Bahkan Yerobeam (Israel Utara) benar-benar memutuskan hubungan dengan Rehabeam (Israel Selatan/Yehuda), termasuk dalam bidang keagamaan. Lalu orang Lewi datang dari Israel menggabungkan diri dengan Rehabeam dan memperkokoh kerajaannya selama tiga tahun, yakni selama "mereka hidup mengikuti jejak Daud dan Salomo" (17b)

Hal ini tidak berlangsung lama. Selanjutnya dikisahkan bahwa Rehabeam mengawini banyak perempuan. Namun yang paling dicintainya adalah Maakha, anak Absalom. Rehabeam bahkan mempersiapkan Abia, anak Maakha untuk menjadi raja kelak menggantikan dia (22). Rehabeam tidak ingin kelihatan tidak adil bagi anak laki-lakinya yang lain. Rehabeam menyebar mereka ke seluruh wilayah kerajaannya supaya dapat menjadi pemimpin dan bersenang-senang dengan banyak istri (23). Semua yang dilakukan oleh Rehabeam tersebut diputuskannya sendiri, tanpa melibatkan pimpinan Tuhan sama sekali di dalamnya.

Dari apa yang dilakukan oleh Rehabeam, jelas terlihat bahwa dia bukanlah figur seorang pemimpin yang baik, dalam keluarga maupun sebagai pemimpin bangsa. Seorang pemimpin yang baik harus terus-menerus berpaut pada Tuhan. Dengan berpaut pada Tuhan, ia akan sanggup menunjukkan sikap dan teladan yang baik bagi keturunannya, juga rakyatnya. Pemimpin yang baik akan menyusun strategi dan kebijakan-kebijakan yang tidak berpusat dan menguntungkan diri dan keluarga sendiri. Mari kita berdoa agar Tuhan bangkitkan pemimpin seperti ini di negara kita!

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org