Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2010/10/14

Kamis, 14 Oktober 2010

2 Samuel 20:1-26
Peluang atau ambisi?

Judul: Memadamkan ketidakpuasan
Ketidakpuasan merupakan bibit berbahaya, yang dapat dengan mudah menimbulkan konflik dan perpecahan. Ketegangan antara Israel dan Yehuda (2Sam. 19:41-43) kemudian menimbulkan permasalahan lebih serius. Seba memprovokasi orang Israel untuk tidak mengikuti Daud (1).

Orang Israel, yang merasa tak puas terhadap Daud, terbujuk provokasi Seba (2). Hanya orang Yehuda yang mengikuti Daud dari sungai Yordan sampai Yerusalem (2). Daud mencium gelagat tidak baik. Ia tentu belum lupa kudeta yang dilakukan Absalom. Maka mundurnya Israel dari barisan pendukungnya, dianggap dapat membahayakan posisinya (6). Orang yang dianggap dapat menyelesaikan masalah itu adalah Amasa, sang panglima. Entah karena apa, Amasa tidak merasakan kegentingan itu. Buktinya ia tidak segera melaksanakan perintah raja. Tentu Daud tidak dapat menunggu lebih lama. Dengan cepat Daud memutuskan untuk mengutus Abisai. Tentu saja Yoab tidak mau tinggal diam (4-7).

Sebelum mencari Seba, Yoab memakai kesempatan itu untuk membunuh Amasa (9-10). Banyak hal yang dapat melatarbelakangi pembunuhan itu. Bisa saja Yoab tak puas terhadap keputusan Daud yang mengangkat Amasa jadi panglima menggantikan Yoab (2Sam. 19:13). Namun bisa juga karena ia meragukan dukungan Amasa terhadap Daud, sebab telah berlama-lama melaksanakan perintah Daud. Lalu bagaimana dengan Seba? Ia mati, walau bukan di tangan Yoab.

Ketidakpuasan yang positif dapat mendorong kita ke arah kemajuan. Misalnya ketidakpuasan akan hasil kerja dapat membuat kita mencari cara agar hasil kerja kita lebih baik. Namun ketidakpuasan yang negatif dapat membuat kita tidak setia, misalnya terhadap pasangan kita. Juga dapat mendorong kita "menghabisi" sesama kita, bila itu terjadi dalam dunia bisnis misalnya. Kita tentu tidak bisa menghalangi munculnya ketidakpuasan dalam hati. Namun kita harus memadamkannya. Bagaimana caranya? Dengan bersyukur atas apa yang telah Allah berikan, dan juga merasa cukup.

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org