Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2010/10/13

Rabu, 13 Oktober 2010

2 Samuel 19:24-43
Berhikmat dalam mengambil keputusan

Judul: Berhikmat dalam mengambil keputusan
Penyelesaian masalah tidak selalu berlangsung cepat dan mulus. Ada saja benang kusut yang harus diurai dengan hati-hati dan makan waktu, bahkan boleh jadi tidak tuntas.

Kasus Mefiboset adalah salah satunya. Daud bertemu Mefiboset yang mengadukan pengkhianatan hambanya, Ziba (26-27). Ziba memfitnah Mefiboset dengan mengatakan bahwa ia mau memakai kesempatan kalahnya Daud untuk mendapatkan kembali kerajaan ayahnya (2Sam. 16:3). Kelihatannya Mefiboset berkata jujur. Namun mungkin karena Daud sudah terlanjur mengambil keputusan untuk memberikan semua milik Mefiboset kepada Ziba (2Sam. 16:4), Daud enggan untuk membongkar lagi masalah itu. Daud hanya memerintahkan supaya harta Mefiboset dibagi dua dengan Ziba (29). Bila Mefiboset berkata jujur, maka keputusan Daud jelas tidak adil. Namun Daud kelihatannya tidak perduli.

Lalu ada masalah lain yang lebih besar. Ayat 40-43 menunjukkan bahwa ada keretakan antara Yehuda dengan Israel (suku-suku utara). Israel mengeluh bahwa Yehuda mendapat tempat istimewa dalam mengawal Daud menyeberangi Yordan (41). Padahal Yehudalah yang pertama-tama mendukung pemberontakan Absalom. Yehuda pula yang terakhir mengakui Daud kembali sebagai raja. Maka menurut orang Israel, sungguh tidak pantas jika orang Yehuda mendapat hak istimewa itu. Sementara Yehuda sendiri merasa bahwa mereka adalah kerabat Daud sehingga mereka tidak menemui ketidakpantasan untuk mengawal Daud.

Sungguh banyak masalah yang harus diselesaikan oleh Daud, walaupun kasus pemberontakan Absalom telah berakhir. Untuk itu Daud harus bersikap bijak dan berpikir masak-masak sehingga tidak mengambil keputusan yang keliru, seperti yang pernah dia lakukan terhadap Mefiboset.

Namun bukan hanya raja yang perlu bersikap bijak dalam mengambil keputusan. Kita pun harus demikian. Maka sangat perlu bagi kita untuk meminta hikmat Tuhan sebelum mengambil keputusan, dalam hal apa pun.

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org