Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2010/10/05

Selasa, 5 Oktober 2010

2 Samuel 16:5-14
Bijak bersikap

Judul: Bijak bersikap
Daud bertemu dengan Simei, seorang kerabat Saul. Kebencian Simei terhadap Daud sangat terlihat ketika dia mengutuki Daud dan melempari rombongan Daud dengan batu dalam perjalanan pengembaraannya (5-6). Simei juga mengata-ngatai Daud. Menurut Simei, peristiwa Daud digulingkan oleh anaknya sendiri, sesungguhnya bagai hukum karma karena Daud telah menggulingkan Saul (7-8). Bagi Simei, apa yang terjadi pada pemerintahan Daud sebenarnya merupakan akibat dari tindakan Daud sendiri (7-8).

Abisai, yang mendengar juga kutukan Simei, jadi gemas. Ia ingin sekali bisa menghabisi Simei (9). Namun Daud melarang Abisai. Bagi Daud, Simei bukanlah masalah besar karena saat itu ada masalah lain yang lebih besar, yaitu tindakan makar yang dilakukan oleh anaknya sendiri, Absalom (11). Lagi pula, siapa tahu Tuhan memang sedang ingin berbicara melalui Simei (10-11). Maka yang terpenting bagi Daud adalah perhatian Tuhan terhadap dirinya (12).

Bijaksana sekali tanggapan Daud terhadap Simei. Ini berbeda dari tanggapannya terhadap Ziba, yang terkesan terburu-buru dan berat sebelah. Sikap bijaksana memang kita perlukan untuk menghadapi beraneka ragam sikap dan perlakuan orang terhadap kita. Ada yang memang bersikap tulus dan menunjukkan kasih dalam setiap tindakannya terhadap kita. Paling mudah menanggapi orang seperti ini. Karena tentu saja akan dengan mudah lahir keinginan untuk membalas kasih orang itu kepada kita. Namun bagaimana bila kita harus berhadapan dengan orang yang bersikap oportunis, seperti Ziba dalam bacaan kemarin? Kita telah belajar untuk bersikap bijak dan kritis. Jangan asal terima pendapatnya, tetapi kita pun tak boleh kehilangan keramahan kita. Dan berhadapan dengan orang seperti Simei, butuh kesabaran ekstra dan kepekaan. Tak perlu buru-buru emosi menanggapi orang seperti itu karena, siapa tahu, Tuhan memang ingin menegur kita melalui dia. Maka butuh hikmat Tuhan untuk menanggapi sikap-sikap orang di sekitar kita.

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org