Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2010/09/16

Kamis, 16 September 2010

2 Samuel 6:1-23
Merendahkan diri

Judul: Merendahkan diri
Kota Yerusalem, yang menjadi tempat kediaman raja, rasanya kurang lengkap tanpa kehadiran Tabut Tuhan. Menyadari hal itu, Daud berencana memindahkannya dari Kiryat-Yearim. Didukung tiga puluh ribu orang Israel pilihan, tabut Tuhan yang sudah dua puluh tahun berada di rumah Abinadab (1Sam. 7:1-2) diangkut ke Yerusalem disertai iring-iringan manusia yang menari-nari.

Namun di tengah perjalanan, pukulan dahsyat Tuhan menimpa Uza, salah seorang anak Abinadab yang mengawal tabut. Uza mati seketika hanya karena menyentuh tabut yang nyaris jatuh. Daud pun menjadi takut kepada Tuhan, hingga akhirnya urung meneruskan rencananya. Tabut Tuhan untuk sementara diletakkan di rumah Obed Edom.

Dimanakah letak kesalahan Daud? Tidak ada petunjuk teks yang mengatakan Daud meminta petunjuk Tuhan saat berencana memindahkan tabut. Di situlah letak kesalahan Daud. Maka sekalipun diiringi puluhan ribu orang dengan tarian dan pujian, sesungguhnya Tuhan tidak berkenan jika Daud berjalan sendiri tanpa meminta pimpinan Tuhan.

Pada usaha pemindahan yang kedua, Daud menunjukkan rasa hormat dengan mengubah "liturgi" yang mengiringi pemindahan tabut. Ia mengenakan pakaian keimaman (efod) dan mengatur korban persembahan secara konsisten sepanjang jalan menuju Yerusalem (13-14). Tak kalah penting adalah rasa sukacita yang mengawal keseluruhan prosesi pemindahan tabut Tuhan (12). Rasa sukacita itulah yang membuat Daud bersedia merendahkan diri di hadapan Tuhan dengan menari-nari, meski hal itu dipandang sebagai suatu kehinaan dimata Mikhal, anak perempuan Saul, istrinya sendiri (20). Menurut Mikhal, tidak layak bagi seorang raja menari di hadapan rakyatnya. Tarian hanya dilakoni oleh para budak. Namun Daud melakukannya untuk menghormati Tuhan. Di sinilah Daud menunjukkan teladan pemimpin yang memprioritaskan Tuhan. Tidak hitung-hitungan dalam apa yang dia lakukan untuk Tuhan. Maukah kita seperti Daud?

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org