Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2010/04/22

Kamis, 22 April 2010

Roma 13:1-7
Otoritas Allah di dalam pemerintah

Judul: Otoritas Allah di dalam pemerintah
Salah satu partai besar di negara kita beberapa waktu lalu mengadakan pemilihan pemimpin. Kita mendengar bagaimana kompetisi antar calon tak hanya melibatkan kepiawaian menjabarkan visi-misi, tetapi juga kasak-kusuk penggalangan suara dengan iming-iming uang! Bisa kita bayangkan bagaimana dampak permainan kuasa dan politik uang semacam itu ketika mereka duduk dalam pemerintahan! Tak heran bila kita cenderung berpikir negatif tentang pemerintah!

Waktu Paulus menulis surat ini dan memberikan nasihatnya kepada jemaat di Roma, kondisi pemerintah Roma dan aparatnya waktu itu malah lebih buruk lagi. Kita curiga bahwa kehausan akan kuasa dan upaya memperolehnya dengan segala cara, sudah setua usia peradaban manusia. Maka cerita seperti yang terjadi di tanah air kita, pasti terjadi juga di negara lain. Lebih lagi, pada waktu awal Kekristenan, pemerintah Kerajaan Roma tidak bersahabat malah memusuhi orang beriman. Maka banyak alasan sah untuk orang Kristen di kerajaan Roma membangun penilaian buruk dan bersikap negatif terhadap pemerintah Kerajaan Roma.

Bagaimana nasihat firman Tuhan? Orang Kristen diajar tunduk kepada pemerintah dan memenuhi kewajiban sebagai warga negara yang baik. Alasan firman Tuhan bersifat pragmatis, yaitu pemerintah dibutuhkan supaya dengan pedang yang disandangnya kejahatan dapat diredam (ayat 4). Alasan firman Tuhan juga bersifat prinsip, yaitu bahwa Allah sendiri yang memberikan otoritas pada pemerintah, maka kita harus tunduk kepadanya. Dengan kata lain, tidak menaati pemerintah sama dengan tidak menaati Allah atau menolak otoritas Allah untuk manusia. Bila kita teliti, jelas bahwa firman ini tidak menganjurkan kita menaati secara membabi-buta. Dalam ketundukan mutlak kepada Allah, kita tunduk agar kehormatan dan kebenaran Allah sungguh diberlakukan dalam pemerintah dan kehidupan kita bermasyarakat. Kita tunduk, melakukan kewajiban, dan mendoakan pemerintah agar kebaikan Allah terpancar dalam tatanan sosial manusia.

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org