Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2010/01/28

Kamis, 28 Januari 2010

Matius 10:16-33
Siap menderita

Judul: Siap menderita
Mungkinkah murid Tuhan menjalani panggilan memberitakan kerajaan Surga tanpa menghadapi masalah? Jawabannya ada pada ayat 24-25. Kalau Yesus dalam pelayanan-Nya mendapat penolakan bahkan sebentar lagi dibunuh, maka para murid boleh memastikan akan mendapat penolakan yang paling sedikit sama.

Yesus mempersiapkan mereka untuk menghadapi aniaya dan penolakan. Penganiayaan pasti akan datang, baik dari lembaga-lembaga resmi (ayat 17-18), maupun dari pribadi-pribadi yang membenci kekristenan (ayat 21-22). Mereka tidak bisa menghindar, bak domba di tengah serigala. Namun mereka tidak perlu khawatir, sebaliknya bersandar dan mengandalkan Tuhan (ayat 19-20). Dalam menghadapi penganiayaan itu, kuncinya adalah tetap bertahan sampai akhir (ayat 22b). Mereka harus mengandalkan hikmat Tuhan sambil menjaga hidup tulus (ayat 16). Justru hikmat Tuhan membimbing orang memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan untuk memberitakan Injil (ayat 23).

Para murid diperintahkan untuk tidak takut (ayat 26, 28, 31). Pertama, kebenaran pasti akan menang (ayat 26-27). Orang jahat akan dibongkar kejahatannya pada penghakiman terakhir, dan orang benar akan mendapatkan upahnya. Kedua, jiwa lebih penting daripada tubuh (ayat 28). Aniaya bisa mematikan tubuh, tetapi di hadapan Allah jiwa orang percaya diselamat-kan. Ketiga, Allah berdaulat (ayat 29-31). Kesetiaan para murid akan diuji (ayat 32-33). Akan terbukti satu hari kelak siapa murid sejati dan siapa yang palsu. Aniaya adalah salah satu alat uji yang ampuh. Saat menghadapi penderitaan, sosok asli seseorang akan muncul, tidak bisa lagi dibuat-buat.

Cepat atau lambat iman kita pasti akan menghadapi pengujian. Ujian itu bisa lewat godaan dunia yang membuat kita berkompromi dengan dosa. Atau bisa juga dengan memaksa kita untuk memilih tetap setia kepada Tuhan, tetapi dengan konsekuensi "dikucilkan" atau "dihabisi." Namun jangan pernah menyerah karena Allah berdaulat memelihara milik-Nya.

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org