Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2009/10/20

Selasa, 20 Oktober 2009

Yunus 1:10-16
Sombong rohani membawa celaka

Judul: Sombong rohani membawa celaka Bukannya menjadi alat Allah bagi keselamatan dunia, Yunus sendiri malah harus mengalami penghukuman dari Allah karena ia telah memberontak terhadap Allah.

Ironisnya rasa takut akan Allah justru hadir dalam diri awak kapal yang ditumpangi Yunus (ayat 10). Mereka sulit memahami mengapa Yunus berani-beraninya tidak mematuhi perintah Allah. Yunus tampaknya tidak takut akan Allah, meski ia berkata demikian (Yun. 1:9). Maka karena awak kapal itu tidak tahu harus berbuat apa, mereka pun menanyakan hal itu kepada Yunus karena mereka masih ingin diselamatkan dari badai yang akan segera membinasakan mereka (ayat 11). Yunus yang sadar bahwa badai itu terjadi karena kesalahannya kemudian meminta agar dirinya dicampakkan saja ke dalam laut agar awak kapal bisa selamat (ayat 12). Namun jawaban Yunus bukan merupakan jalan keluar bagi mereka. Mereka merasa seperti makan buah simalakama. Bukankah melemparkan Yunus hidup-hidup ke dalam lautan yang sedang murka sama dengan membunuh dia? Ternyata awak kapal lebih memiliki belas kasihan terhadap orang lain dibandingkan seorang hamba Allah seperti Yunus. Lalu mereka berdayung sekuat tenaga untuk mencapai daratan agar tak perlu membuang Yunus ke laut. Namun apa daya, laut makin bergelora. Maka tak ada jalan lain bagi awak kapal, mereka harus membuang Yunus ke laut walau sebelumnya mereka menyempatkan diri untuk minta ampun kepada Allah (ayat 13-14). Benar saja. Laut pun jadi tenang (ayat 15). Tentu saja awak kapal jadi semakin takut pada Tuhannya Yunus (ayat 16).

Kesombongan rohani membuat hidup Yunus sia-sia. Yunus, yang merasa bahwa orang Niniwe tidak layak menerima keselamatan, ternyata memperlihatkan bahwa dirinya sendiri pantas untuk tidak diselamatkan. Sebab itu jangan mengikuti polah Yunus. Milikilah belas kasihan Allah pada orang-orang yang masih terperangkap dosa. Nyatakanlah kasih Tuhan kepada mereka juga, karena Tuhan pun ingin menyelamatkan mereka.

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org