Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2009/09/25

Jumat, 25 September 2009

Yehezkiel 43:1-12
Allah yang menjauh kembali

Judul: Allah yang menjauh kembali Ada saat-saat di dalam hidup, di mana kita merasa Tuhan berada jauh dari kita. Meski kita mencoba menghampiri-Nya dengan doa yang khusyuk sekalipun, kita tetap merasa Ia tak dapat dijangkau oleh kita. Apakah yang menye-babkan perasaan seperti itu muncul dalam hati kita?

Pengalaman umat Israel bersama dengan Allah menuturkan kepada kita salah satu alasan Allah meninggalkan umat-Nya, yaitu keberdosaan manusia! Kedegilan hati manusia yang condong kepada dosa, tak berpadanan dengan sifat Allah yang kudus. Maka ketika umat-Nya memilih kecemaran, Allah pun pergi. Yeh. 10:18-20 menyaksikan bagaimana kemuliaan Allah pergi meninggalkan Bait Suci. Umat Israel harus mengalami pembuangan. Akan tetapi, Allah tidak selamanya murka. Karena sifat kasih-Nya yang kekal, Allah mengampuni. Penglihatan Yehezkiel kali ini merupakan klimaks dari seluruh penglihatan yang dia terima, yakni penyataan pengampunan Allah yang akan memulihkan umat-Nya. Tepat seperti waktu Yehezkiel melihat kemuliaan Allah meninggalkan Bait Suci, demikian ia menyaksikan kembali kedatangan-Nya melalui pintu gerbang timur (ayat 2, 4) dan memenuhi Bait Suci (ayat 5). Begitu takjubnya Yehezkiel atas peristiwa itu, sampai ia sujud menyembah (ayat 3). Kembalinya Allah ke dalam Bait Suci bukan untuk sesaat saja melainkan untuk selama-lamanya. Bait Suci kembali menjadi tempat takhta dan kaki-Nya (ayat 7; Mzm 132:7). Kehadiran-Nya di tengah umat-Nya menyingkirkan kenajisan dan keberdosaan Israel. Maka umat Israel harus hidup dalam kesetiaan kepada Allah dan tidak menyimpang dari perintah-Nya.

Berita pemulihan dari Tuhan hingga kini masih terus bergema dan menjadi penghiburan bagi setiap orang yang merasakan bahwa Allah berada jauh dirinya. Pengasihan Allah yang nyata melalui pengorbanan Anak-Nya, Yesus Kristus, adalah bukti bahwa Ia selalu sedia mengampuni dosa kita. Namun pengampunan dari Allah harus diikuti dengan pembaruan sikap hidup yang selaras dengan perintah-Nya.

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org