Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2009/09/05

Sabtu, 5 September 2009

Judul: Melajang Allah ingin hidup manusia berarti, melimpah, dan jadi berkat. Maka Allah menciptakan manusia sebagai sepasang yang sepadan, saling menolong, saling melengkapi (Kej. 1:27, 2:23-24). Dari kisah penciptaan dapat kita simpulkan bahwa kehendak Allah bagi setiap orang adalah menikah dan membentuk keluarga bahagia. Mengapa hidup berarti, melimpah, dan jadi berkat terkait dengan pernikahan? Karena manusia diciptakan Allah sebagai gambar-Nya. Arti dari “gambar Allah” adalah hakikat berelasi. Manusia adalah makhluk yang memiliki kapasitas dan kebutuhan untuk berelasi, pertama dengan Allah dan kedua dengan sesama. Relasi yang dalam dan saling memenuhi seharusnya terjadi dalam pernikahan. Inilah alasan mengapa hidup berarti, melimpah, dan jadi berkat terkait dengan relasi dalam pernikahan.

Kebutuhan berelasi tak hanya ditemukan dalam hubungan pernikahan, tetapi dapat dikembangkan juga dalam hubungan sosial, meski relasi sosial ini tidak bersifat eksklusif dan seksual seperti hubungan suami-istri. Karena hal ini dan pertimbangan khusus lain, Paulus mengajukan alternatif lain. Ia mengusulkan agar orang yang belum menikah mempertimbangkan kemungkinan untuk melajang. Apa saja pertimbangan khusus itu? Pertama ia menjadikan dirinya contoh. Paulus adalah seorang rasul yang sangat gesit bergerak ke mana-mana menanamkan Injil ke banyak tempat. Semangat menginjil, membangun gereja, dan melayani Tuhan yang begitu besar, sangat ditunjang oleh kenyataan bahwa ia tidak memikul tanggung jawab sebagai suami atau kepala keluarga. Dengan melajang, gerak dan dayanya dalam pelayanan jadi terkonsentrasi penuh. Di pihak lain Paulus juga mengajukan pertimbangan lain. Kota Korintus adalah kota yang sarat dengan berbagai pencobaan sensual dan seksual. Jika orang tidak benar-benar memiliki panggilan dari Tuhan untuk melajang yang menopang dia untuk tetap kudus, ia dapat jatuh ke dalam jerat nafsu seksual.

Menikah adalah panggilan Ilahi umum, melajang adalah panggilan Ilahi khusus. Yang mana pun panggilan Allah untuk Anda, harus diisi dengan relasi yang riil dan bermakna, baik dengan Tuhan atau dengan sesama.

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org