Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2009/09/04

Jumat, 4 September 2009

Yehezkiel 33:21-33
Dua macam kebebalan

Judul: Dua macam kebebalan Mengapa walau hukuman sudah dijatuhkan, ada orang yang masih mengeraskan hati dan tidak mau bertobat? Entah orang itu masih menganggap remeh hukuman yang dia hadapi, atau ia masih memiliki pegangan lain.

Berita jatuhnya Yerusalem akhirnya tiba di kaum buangan di Babel enam tahun sejak Yehezkiel memulai pemberitaannya (ayat 21; bnd. Yeh. 1:2). Hukuman Tuhan yang berat akhirnya terwujud. Kebisuan Yehezkiel (Yeh. 3:22-27) pun berakhir. Bagi umat di pembuangan, harusnya berita kejatuhan Yerusalem dan ketidakbisuan Yehezkiel menjadi bukti nyata bahwa Tuhan tidak main-main dalam menyatakan keadilan-Nya. Sayang, mereka justru menolak untuk percaya. Dari luar mereka kelihatan mengangguk dan tersenyum mendengarkan berita yang dipaparkan Yehezkiel. Padahal di dalam hati mereka mencemooh dan tetap melakukan dosa (ayat 31-32).

Di saat yang sama, penduduk Yerusalem yang ditinggalkan Nebukadnezar ternyata tidak berbeda dari mereka yang di pembuangan. Mereka malah membangkitkan pengharapan khayali, membandingkan diri dengan Abraham, yang dulu tinggal sebagai orang asing di Kanaan lalu mendapatkan negeri itu (ayat 24). Mereka lupa bahwa Abraham menerima tanah itu karena janji Allah. Dan oleh iman serta ketaatan Abraham, tanah itu menjadi milik keturunannya, bangsa Israel. Sementara mereka, sebagai umat Tuhan, justru mengingkari iman dan ketaatan nenek moyang mereka. Mereka menyembah berhala dan melanggar aturan Taurat. Sebab itu Tuhan mencabut hak mereka untuk tinggal di tanah perjanjian (ayat 26b; “apakah kamu akan tetap memiliki tanah ini?”).

Orang yang belum memiliki iman sejati akan bebal dalam mengenali kehendak Tuhan. Mereka hidup dalam dosa walau hukuman Tuhan nyata atas perbuatan fasik mereka. Namun yang lebih celaka lagi adalah mereka yang merasa diri umat Tuhan dan berhak atas janji-janji keselamatan, padahal tetap hidup bergelimang dosa. Kiranya Anda bukan salah satu dari kedua tipe tersebut.

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org