Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2009/08/21

Jumat, 21 Agustus 2009

Yehezkiel 27:1-25
Kaya tapi tanpa Tuhan

Judul: Kaya tapi tanpa Tuhan
Apa yang salah dengan menjadi kaya? Apakah Tuhan membenci orang kaya? Di Alkitab banyak dicatat orang kaya yang disayang Tuhan dan yang juga mengasihi Tuhan. Misalnya Abraham, perempuan Sunem (ayat 2Raj. 4:8), dan Ayub.

Tirus juga kaya, bahkan kaya raya. Suatu kota pelabuhan perdagangan yang kaya raya, makmur dan dihormati bangsa-bangsa sekitarnya. Perikop kita memaparkan relasi perdagangan antara Tirus dengan kota-kota lain. Memang kekayaan Tirus sangat dikenal dan dikagumi. Kapal-kapal Tirus terkenal keindahan, kemegahan, dan kekuatannya karena terbuat dari bahan kayu pilihan milik mereka sendiri (ayat 5-7). Bahkan bangsa-bangsa lain termasuk Israel mengimpor kayu-kayu Tirus ke negeri mereka untuk membangun rumah-rumah dan istana termasuk kuil mereka (ayat 2Raj. 5). Namun, sungguh tragis dan mengerikan akhir dari kehidupan kota itu. Tirus harus tenggelam ke dalam laut (ayat 27, 34), hingga lenyap selamanya (ayat 36). Inilah akibat dari satu kota yang kaya, tetapi tidak mengenal Tuhan.

Tidak mengenal Tuhan, itu kuncinya. Tidak mengenal Tuhan mengakibatkan seseorang menganggap bahwa segala sesuatu berpusat pada diri sendiri. Kekayaan yang diperoleh tidak dilihat sebagai anugerah Tuhan, tetapi semata-mata hasil usaha sendiri. Maka lahirlah kesombongan. Itulah yang terjadi pada Tirus. Ia sombong karena merasa kekayaannya adalah miliknya dan segala-galanya. Kekayaan Tirus menjadi berhala baginya.

Tuhan tidak menghalangi orang memiliki banyak harta. Tuhan juga tidak melarang anak-anak-Nya untuk bekerja keras dan kemudian jadi kaya raya. Namun Tuhan tidak ingin bila kekayaan membuat orang lupa akan pemeliharaan-Nya. Saat kekayaan menjadi segala-galanya, ia menjadi berhala. Kehancuran Tirus menjadi pelajaran berarti bagi kita. Mengingatkan dan mengarahkan agar kita tidak menjadi angkuh dan lupa daratan karena segala sesuatu yang kita miliki. Muliakanlah Tuhan dengan apa yang ada pada kita.

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org