Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2009/08/20

Kamis, 20 Agustus 2009

Yehezkiel 26:1-21
Serakah dimulai dari sombong

Judul: Serakah dimulai dari sombong
Mengapa hukuman yang dipaparkan untuk dialami Tirus begitu panjang lebar? Bayangkan, satu kota yang megah, kuat, dan kaya (ayat 12; band. Zak 9:3) serta tersohor akan menjadi reruntuhan, bagai kota mati Bahkan kota itu akan tidak lagi dikenal orang karena ditelan oleh daratan bumi.

Tirus mewakili bangsa-bangsa yang tinggal di pesisir. Tirus adalah bangsa yang kuat dalam kelautan dan perniagaan. Ia menjadi panutan bangsa-bangsa pesisir dan ditakuti oleh bangsa-bangsa lain. Ada unsur kesombongan Tirus yang dihancurkan Tuhan untuk membuat bangsa-bangsa pesisir sadar diri dan tidak berani menyombongkan diri sebagai yang tak terkalahkan (ayat 17-19). Hukuman Tuhan adalah mereka akan dihancurkan oleh bangsa yang jauh dari laut, Babel (ayat 7).

Dalam kesombongannya Tirus melihat kehancuran umat Tuhan dengan rasa syukur. Mereka malah sesumbar untuk menjadikan Yerusalem jarahan mereka (ayat 2). Mereka menjadi serakah! Justru keserakahan Tirus menjadi bumerang buat mereka (ayat 5). Tuhan melakukan pembalasan. Tidak satupun dari yang mereka megahkan akan tinggal tegak, semua akan dihancurkan dan dijarah bangsa lain. Semua ini terjadi agar mereka tahu bahwa Tuhan, Allah orang Israel, adalah Allah yang menjaga umat-Nya.

Kesombongan menjadi awal kejatuhan. Dari sombong, merasa memiliki segala sesuatu, lalu menjadi serakah. Serakah, yaitu tidak puas dengan apa yang dimiliki, membuat seseorang jadi mata gelap dan merampas hak orang lain. Itulah gambaran Tirus. Apakah itu juga menggambarkan kehidupan kita? Ingatlah bahwa segala sesuatu yang kita miliki berasal dari Tuhan. Waktu kita melupakan hal itu, kita bisa jadi sombong. Dengan cepat kita akan merasa tidak puas dengan apa yang kita miliki. Lalu mulailah kita iri pada orang lain. Sebelum Tuhan turun tangan, lebih baik kita bertobat, dan dengan rendah hati mengakui bahwa Tuhanlah sumber segala sesuatu. Maka hidup kita akan melimpah dengan syukur, bahkan dengan kepedulian pada orang lain.

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org