Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2009/06/25

Kamis, 25 Juni 2009

Judul: Bibit dosa
Apa yang ingin disampaikan Stefanus dari kisah Yusuf yang dijual oleh saudara-saudaranya? Pertama-tama, kisah ini bisa menjadi ilustrasi yang menggambarkan penolakan umat Israel terhadap Yesus. Dengan kata lain, Stefanus hendak menunjukkan bahwa kelemahan umat Tuhan sejak permulaan adalah penuh iri hati dan kedengkian kepada sesama mereka, yang sepertinya lebih diberkati. Tuhan Yesus juga diserahkan untuk disalibkan karena kedengkian pemimpin agama Yahudi melihat popularitas Yesus.

Syukur kepada Tuhan, kisah Yusuf ditulis bukan semata-mata untuk disesali. Anugerah Allah tidak pernah ditarik dari umat-Nya. Yusuf yang ditolak dan dijual oleh saudara-saudaranya justru menjadi agen penyelamatan Allah bagi keluarganya, bahkan bagi seluruh umat Israel di kemudian hari. Melalui Yusuf, Yakub dan keluarganya pergi ke Mesir, dan memperoleh perlindungan Tuhan bahkan mendapatkan kesempatan mengembangkan keturunan yang lipat ganda. Memang mereka belum sampai ke tanah pusaka. Bahkan terlebih dulu mereka masih harus melalui kesengsaraan perbudakan di Mesir. Namun janji Allah pasti akan digenapi. Kisah Israel tidak berhenti di tanah Gosyen, tempat mereka diperbudak Mesir. Suatu saat Tuhan akan membangkitkan seorang penyelamat bagi mereka (ayat 20-22).

Apa pelajaran yang bisa kita timba dari kisah sejarah Israel ini? Satu hal yang penting adalah berhati-hatilah dan waspada terhadap godaan dosa yang bermuasal dari kelemahan karakter kita. Bagi umat Israel, bibit dosa yang diwujudkan dengan menolak pemimpin dari Allah sudah dapat dilihat dari keluarga Yakub. Karena itu waspadalah terhadap sikap iri hati dan dengki yang merusak persekutuan umat Tuhan dan merupakan celah bagi Iblis untuk menghancurkan efektivitas kesaksian gereja. Oleh karena itu, kita harus memelihara hati yang tulus dan mau diajar oleh firman-Nya. Selain itu, jangan membiarkan pikiran pahit, kecemburuan, dan ketidakpuasan merasuk, merusak hati dan mengendalikan kita!

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org