Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2009/04/09

Kamis, 9 April 2009

Markus 15:21-32
Salib: bukti kasih Yesus

Judul: Salib: bukti kasih Yesus
Pada masa dua ribu tahun yang lampau, salib adalah lambang penghukuman paling berat untuk penjahat paling kejam. Mati disalib berarti mati dalam penderitaan dahsyat dan kehinaan tiada tara. Itulah yang Yesus alami.

Di salib terjadi peristiwa yang paling kejam dan tidak adil dalam sejarah manusia, seorang yang tidak berdosa sama sekali harus menanggung hukuman mati (ayat 25). Tuhan yang Maha Adil harus menanggung hukuman yang tidak adil. Ia disalibkan di antara dua penjahat (ayat 27), seolah Dia adalah penjahat. Tuhan yang Maha Kasih telah diperlakukan dengan kejam dan biadab. Di bawah salib begitu banyak orang yang mengejek dan menertawakan Dia, termasuk para pemimpin agama Yahudi (ayat 29-32). Namun Dia tidak bersuara sama sekali. Anak Allah tetap tenang tidak bersuara, sepatah kata pun tidak keluar dari mulut-Nya. Bukan karena Dia kalah melainkan karena Dia sedang menjalani kehendak Bapa demi keselamatan umat manusia. Yesus menyatakan kasih Bapa dan keselamatan dari Allah untuk umat manusia. Yaitu bagi mereka yang dibelenggu dosa, yang tidak memiliki jalan keluar selain daripada anugerah Allah. Juga bagi mereka yang menolak, tidak mempedulikan, dan membenci Dia. Itu yang membuat Golgota begitu khusus, karena di sanalah dipancangkan Salib sebagai bukti kasih Allah.

Esok adalah hari Jumat Agung, saat kita memperingati kematian Yesus yang menggantikan hukuman dosa. Mari siapkan hati kita untuk menyembah Dia, tersungkur di bawah salib-Nya. Katakanlah, "Tuhan aku tidak layak. Aku seperti orang banyak yang ikut-ikutan menolak bahkan menyalibkan-Mu. Aku seperti para prajurit yang kejam memakukan tangan dan kaki-Mu. Aku seperti penjahat-penjahat yang lebih pantas berada di atas salib daripada Engkau. Aku seperti para pemuka agama yang munafik karena sengaja menvonis Engkau mati. Namun Engkau rela menanggung salib dan mati, demi aku menjadi milik-Mu dan Bapa. Terima kasih Tuhan atas anugerah yang begitu besar telah aku terima. Amin."

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org