Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2008/12/10

Rabu, 10 Desember 2008

Yesaya 54:1-17
Kesetiaan Allah tak pernah berubah

Judul: Kesetiaan Allah tak pernah berubah
Relasi seperti apakah yang sering dipakai Alkitab untuk menggambarkan hubungan Allah dengan umat-Nya? Relasi suami-istri. Allah sebagai suami yang setia bagi Israel, istri yang tak setia. Ketidaksetiaan Israel tidak membatalkan perjanjian kasih Allah kepada umat-Nya (ayat 7, 8, 10).

Pasal ini dibuka dengan seruan janji keselamatan: "janganlah takut" (ayat 4). Israel tidak akan mendapat malu lagi tentang keaiban masa lalu mereka. Ada dua periode sejarah Israel yang diungkapkan di sini. Pertama, saat Israel di Mesir sebagai budak, digambarkan sebagai masa "keremajaan." Tuhan sudah membebaskan Israel dari perbudakan itu dengan menjadikannya istri yang sah, yang diikat oleh Perjajian Sinai (Kel. 19:4-6). Kedua, pembuangan ke Babel, sebagai masa "menjanda." Tuhan telah menolak Israel yang berzina rohani dengan dewa dewi kafir. Namun sekali lagi Tuhan bertindak oleh kesetiaan-Nya pada perjanjian Sinai tersebut (ayat 8).

Sebagai suami untuk umat-Nya, Ia bertindak menebus istrinya (ayat 7). Pemulihan itu berarti umat Israel memperoleh kembali hak dan kewajibannya sebagai umat Allah (ayat 1-3). Mereka akan kembali ke Tanah Perjanjian dan berkembang kembali menjadi bangsa yang besar. Mereka akan bangga menyatakan diri sebagai umat Allah sebab Sang Penebus adalah Allah yang berkuasa atas bangsa-bangsa. Israel akan dibangun dari kebenaran Allah (ayat 15-17). Perjanjian damai ini memang diikrarkan dengan Israel, tetapi melalui umat ini juga terbuka lebar kepada umat manusia seluruhnya.

Seperti pada masa Nuh, Tuhan sudah bersumpah tidak akan ada lagi air bah (ayat 9; Kej. 9:8-17). Seperti kesetiaan Tuhan tidak berubah atas umat-Nya di masa lalu, demikian pula di masa sekarang (ayat 10). Kita memiliki Kristus Yesus yang sudah menerima murka Allah atas dosa. Kita yang percaya Kristus menerima belas kasih dan ampunan serta dihisapkan kembali menjadi milik kekasih hati Allah. Mari jalani hidup ini sebagai istri kekasih yang setia menghormati dan melayani Sang Suami tercinta sepenuh hati.

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org