Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2008/11/05

Rabu, 5 November 2008

Daniel 5:1-30
Belajar dari sejarah

Judul: Belajar dari sejarah
Raja Belsyazar rupanya tidak belajar dari sejarah. Ia lupa bahwa ayahnya pernah dihukum Tuhan hingga hidup seperti hewan. Itu terjadi karena Nebukadnezar telah berlaku sombong di hadapan Allah yang mahakuasa (ayat 19-21).

Belsyazar juga melakukan kesalahan yang sama. Kekuasaan yang dia miliki membuat ia tidak punya rasa takut pada siapapun, bahkan kepada Allah Israel yang seharusnya ia kenal melalui riwayat hidup ayahnya. Maka ia pun berlaku sembarangan terhadap Allah. Untuk pesta yang dia selenggarakan, dia mengambil perkakas Bait Allah dan memakainya untuk minum anggur. Seolah tak cukup, ia juga memuji dewa-dewa yang terbuat dari emas, perak, tembaga, besi, kayu, dan batu (ayat 3-4). Jelas saja Tuhan marah kepada manusia yang melecehkan hadirat-Nya. Kemarahan Tuhan itu lalu disampaikan melalui tulisan di dinding. Ketakutan melanda hati sang raja ketika melihat jari-jari yang menari-nari di dinding menuliskan kalimat yang tidak dia pahami, baik isi maupun artinya. Ketika akhirnya Daniel menyampaikan makna kalimat tersebut, barulah tampak bahwa sesungguhnya Tuhan sedang murka. Sebagai hukuman, Tuhan akan membuat kerajaan itu terpecah menjadi dua (ayat 25-28).

Sungguh mengerikan akibat yang terjadi karena kesombongan dan akibat yang harus diderita bila orang tidak belajar dari sejarah. Sebab itu kita perlu belajar kisah hidup sesama orang beriman maupun kisah tokoh-tokoh Alkitab. Kita perlu belajar, baik dari setiap teladan maupun dari setiap kesalahan yang telah dibuat orang lain. Jangan sampai kita jatuh ke dalam kesalahan yang sama. Karena itu penting bagi kita untuk bukan hanya sekadar membaca Alkitab. Kita juga perlu meneliti dengan metode baca gali Alkitab agar bisa memahami teladan apa yang kita dapatkan dari tiap tokoh yang kita pelajari dan peringatan apa yang harus kita camkan baik-baik dan kemudian dihindari. Dengan demikian hidup kita akan terus diasah menjadi hidup yang semakin berpadanan dengan kebenaran Allah.

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org