Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2008/08/28

Kamis 28 Agustus 2008

1Tawarikh 19:1-19
Mau seperti Daud?

Judul: Jangan bertindak keliru
Saat penggalian di kota Pompeii, ditemukan mayat seorang perempuan yang sudah membatu. Tangannya penuh permata. Rupanya ketika gunung Vesuvius meletus, ia bukan segera lari melainkan menyempatkan diri untuk mengambil perhiasan-perhiasannya. Begitulah nasib orang yang mengambil pilihan keliru pada saat yang sangat genting.

Daud mendengar berita wafatnya Nahas, raja Bani Amon. Ia menunjukkan persahabatannya dengan mengirimkan utusan kepada Hanun, putra Nahas, untuk menyampaikan rasa berbelasungkawa (ayat 1-2). Namun para pemuka Bani Amon memengaruhi Hanun supaya tidak mempercayai maksud Daud begitu saja. Bani Amon kemudian bertindak keliru dengan menangkap utusan Daud, dan mempermalukan mereka dengan mencukur janggut serta memotong pakaian mereka. Ini merupakan penghinaan! Di dalam budaya mereka pada saat itu, para pria merasa lebih baik mati daripada dicukur janggutnya. Menurut mereka, rahang dan dagu yang bersih adalah tanda status budak. Itu berarti, tawaran persahabatan dari Daud telah dibalas dengan penghinaan (ayat 4-5).

Walau terlambat, Hanun sadar bahwa tindakannya terhadap utusan Daud dapat menimbulkan masalah besar. Sayang, ia masih saja bertindak keliru. Ia meminta bantuan Raja Aram (ayat 6-7). Melihat hal ini, Daud memerintahkan Yoab untuk menghadapi bani Amon. Dengan pertolongan Tuhan, Yoab yang dibantu oleh Abisai, adiknya, mengalahkan tentara Aram dan Bani Amon (ayat 8-18). Kekalahan itu membuat orang Aram jera membantu Amon (ayat 19).

Pilihan atau tindakan keliru dapat terjadi bila kita mendengarkan nasihat dari orang yang keliru. Maka carilah orang yang tepat, yakni orang yang hidupnya benar dan takut akan Tuhan, untuk dimintai nasihat.

Tindakan keliru bisa juga terjadi saat kita didorong oleh kecurigaan yang tidak pada tempatnya. Akibatnya bisa fatal. Persahabatan hancur dan orang lain pun jadi korban. Karena itu carilah hikmat Tuhan sebelum bertindak.

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org