Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2008/08/14

Kamis 14 Agustus 2008

1Tawarikh 10:1-14
Bukti kesetiaan Tuhan

Judul: Rencana-Nya tidak pernah gagal
Dalam 1 Samuel, kisah hidup Saul dibandingkan dengan kisah hidup Daud. Kisah Saul mengungkapkan tragisnya hidup orang yang diberi anugerah oleh Tuhan, tetapi ketidaktaatannya membuat ia ditolak Tuhan. Sementara Daud yang dipilih menggantikan Saul, menunjukkan sikap bersandar pada Tuhan. Ketaatan Daud membawa anugerah yang lebih besar, yaitu keturunannya akan menjadi pewaris takhta kerajaan Israel.

Rupanya penulis 1 Tawarikh memakai sumber dari 1Sam. 31 untuk mengisahkan peristiwa kematian Saul dalam peperangan melawan Filistin sebagai latar belakang naiknya Daud ke takhta Israel. Kisah ini penting untuk menunjukkan beberapa hal. Pertama, kematian Saul merupakan hukuman Tuhan atas dia. Ia telah berdosa karena menolak untuk taat pada Tuhan (ayat 13-14a). Kedua, kematian Saul bukan disebabkan oleh tangan Daud. Memang Daud telah diurapi untuk menjadi raja menggantikan Saul, jauh sebelum Saul mati. Namun Daud tidak melakukan tindakan apapun untuk merebut takhta Saul. Daud setia menantikan tibanya waktu Tuhan. Kisah kematian Saul ditutup dengan kesimpulan tegas bahwa Tuhan sendiri yang membunuh Saul dan yang menyerakkan jabatan raja kepada Daud (ayat 14b). Ketiga, kisah kematian Saul dan kekalahan Israel bisa dilihat sebagai gambaran situasi pembuangan. Dalam konteks ini, Daud digambarkan (ps. 11) sebagai \'juruselamat\' yang membawa pulang Israel dari pembuangan. Dengan demikian tujuan penulis Tawarikh, untuk membangkitkan kembali pengharapan umat pascapembuangan pada pemerintahan mesianik, tercapai.

Saul gagal, tetapi Tuhan membangkitkan Daud untuk meneruskan misi-Nya memimpin dan menjadikan umat-Nya sesuai dengan rencana-Nya. Tuhan berkarya lewat cara-Nya yang ajaib, tak terselami, tetapi tak pernah keliru. Di dalam kedaulatan-Nya, Ia bisa memakai dan juga bisa menolak orang seturut respons mereka kepada Dia. Rencana-Nya tidak pernah gagal.

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org