Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2008/06/11

Rabu, 11 Juni 2008

1Samuel 2:11-26
Tidak menghormati Allah

Judul: Tidak menghormati Allah
Komentar tajam sering dilontarkan terhadap perilaku bangsa kita. Kita adalah bangsa yang beragama, rajin beribadah, tetapi perilakunya seperti tidak bertuhan. Korupsi, kekerasan, dan berbagai perilaku amoral marak, bahkan tidak jarang dilakukan oleh para pemimpin.

Perikop hari ini mengontraskan perilaku dan sikap anak-anak Eli, yakni Hofni dan Pinehas, dengan Samuel, si pelayan Tuhan yang masih muda. Hofni dan Pinehas adalah imam-imam Tuhan yang tidak menghormati Tuhan (ayat 12). Pertama, mereka melakukan fungsi keimaman sebatas ritual, tetapi sesungguhnya tamak dan rakus untuk mendapatkan daging kurban, jatah mereka sebagai imam. Sikap mereka menurut penulis 1 Samuel adalah "memandang rendah kurban untuk Tuhan" (ayat 17). Perbuatan mereka, melakukan perampasan terhadap daging-daging yang belum dibakar lemaknya (dalam Taurat, lemak dibakar untuk Tuhan) merupakan tindakan pelecehan terhadap Tuhan. Kedua, mereka hidup secara amoral (ayat 22). Tindakan mereka itu menajiskan diri dan mengotori rumah Tuhan. Sayang sekali, Eli, sebagai ayah mereka tidak tegas menegur anak-anaknya (ayat 22-25).

Samuel, yang hidup dan dibesarkan di rumah Tuhan, melihat pemandangan yang kontradiktif itu: kudusnya rumah Tuhan dengan segala ritualnya dikotori oleh tingkah laku para imamnya. Memang perilaku dan sikap Samuel tidak dipaparkan secara jelas di sini. Hanya saja dijelaskan bahwa ia "semakin besar dan semakin disukai, baik di hadapan Tuhan maupun di hadapan manusia" (ayat 26).

Apakah kita termasuk kelompok orang-orang yang hidup tidak menghormati Allah, atau kelompok yang menjaga kekudusan diri bagi kesaksian akan kemuliaan dan kebesaran Allah kita? Berbagai perilaku dan sikap amoral yang dilakukan bangsa kita dan para pemimpinnya, bukan hanya merupakan dosa terhadap sesama kita, melainkan dosa terhadap Allah (ayat 25)! Tidak ada pengampunan dan berkat Tuhan yang bisa diharapkan, kecuali bertobat sungguh-sungguh!

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org