Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2008/06/03

Selasa, 3 Juni 2008

Hakim 18:14-31
Kesesatan dalam pelayanan

Judul: Kesesatan dalam pelayanan
Nama Yonatan bin Gersom bin Musa hanya disebutkan sekali di dalam Kitab Hakim-Hakim (ayat 30). Itu pun muncul pada bagian akhir dari kisah pendudukan Lais. Nama ini menegaskan siapa sesungguhnya yang disebut sebagai orang Lewi di Kitab Hakim-Hakim pasal 17 dan 18.

Sungguh memprihatinkan. Yonatan tidak menjaga nama leluhurnya, yaitu Musa. Ia membantu Bani Dan untuk mendirikan pusat penyembahan berhala, sementara ia menjadi imamnya. Ini berlawanan dengan ketetapan Allah bagi umat Israel (band Ul. 12), dan bagi orang Lewi sendiri. Hal ini berlangsung sampai Israel diangkut sebagai orang buangan. Kesesatan Yonatan dimulai saat ia, dengan kekuatannya sendiri tanpa mengandalkan Allah, ingin memperbaiki kehidupannya (Hak. 17:7-8). Lalu berlanjut sewaktu ia menerima tawaran Mikha untuk menjadi imam bagi keluarganya (Hak. 17:9-12). Seharusnya, sebagai seorang Lewi, ia menegur Mikha atas niat yang sesat itu. Malah berikutnya, ia rela meninggalkan Mikha untuk menerima jabatan yang lebih tinggi, yaitu menjadi imam atas suku Dan (ayat 19). Tentu lebih menjanjikan dalam hal penghargaan dan penghasilan.

Harus kita pertanyakan apakah tindakan Yonatan dapat disebut sebagai pelayanan kepada Tuhan, Allah yang hidup? Faktanya, ia melayani dirinya sendiri dan orang yang membiayai hidupnya. Awalnya Mikha, dan kemudian suku Dan. Yonatan bukanlah juru bicara Allah. Ia hanya menyenangkan orang dengan menyampaikan apa yang ingin mereka dengar (Hak. 18:6). Ia tidak peduli apakah yang dia lakukan sesuai dengan kehendak Allah atas orang Lewi.

Alangkah beda sikap Yonatan dibanding kakeknya, Musa. Yonatan melihat pelayannya sebagai pekerjaan, bukan sebagai panggilan. Ia lebih mementingkan uang, jabatan, dan fasilitas dibanding panggilan untuk melayani Allah. Kita harus mewaspadai diri kita sendiri. Janganlah kita melayani hanya untuk keuntungan diri, melainkan agar pekerjaan dan kuasa Tuhan dinyatakan di dalam kita.

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org