Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2008/04/17

Kamis, 17 April 2008

Hakim 2:1-23
Pelanggaran Perjanjian

Judul: Pelanggaran Perjanjian
Sikap Israel yang kompromi dengan musuh adalah jahat di mata Tuhan, karena merupakan ketidaktaatan terhadap Perjanjian Sinai (ayat 1-5). Dulu di Gilgal, orang tua mereka memberi diri disunat dan merayakan Paskah sebagai tanda ketaatan mereka untuk dipimpin Tuhan (Yosua 5). Kini mereka menangis di Bokhim karena teguran Malaikat Tuhan. Sayangnya, bukan tangisan penyesalan karena dosa melainkan karena akibat perbuatan mereka.

Akibat kompromi dengan musuh, Israel terjerumus kedalam perzinaan rohani, yakni menyembah Baal dan Asytoret (ayat 11, 13). Mengapa bisa terjadi? Karena Israel melupakan perbuatan Tuhan di masa lampau (ayat 10-12). Hal ini tidak lepas dari kepercayaan agama purba yang melihat dewa sebagai penguasa lokal belaka. Tuhan memang perkasa dalam peperangan, tetapi menurut mereka Baallah sumber kesuburan tanah Kanaan. Israel melupakan janji setia orang tua mereka kepada Tuhan dengan menyembah ilah-ilah Kanaan (ayat 17; Yos. 24:16-17). Mudah berjanji, ternyata mudah pula mengabaikannya. Bukankah kerapuhan seperti ini melanda dunia masa kini dengan petunjuk angka perceraian yang tinggi?

Kejahatan Israel menjadi-jadi (ayat 19). Mereka tidak belajar dari pengalaman masa lalu, bagaimana Tuhan menghukum karena ketidaksetiaan, tetapi juga dalam belas kasih dan karena perjanjian-Nya, tetap menyelamatkan mereka. Akhir-nya Tuhan membiarkan musuh mereka menjadi jerat supaya mereka sadar bahwa mereka membutuhkan Tuhan (ayat 21-22).

Membaca Hakim-Hakim sebenarnya serupa dengan bercermin diri. Kebebalan Israel merefleksikan kebebalan kita. Berapa sering kita melupakan anugerah dan kebaikan Tuhan bahkan janji dan komitmen kesetiaan kita, untuk kemudian berpaling mengandalkan ilah dunia ini: teknologi, kenikmatan dunia, dan kedekatan dengan penguasa. Kita menganggap hal-hal itulah yang berarti, Tuhan menjadi nomor dua. Itulah yang kita akan tuai, bila tidak cepat bertobat dan balik lagi pada Tuhan!

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org