Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2008/04/05

Sabtu, 5 April 2008

Kejadian 3:1-7
Dosa dan akibatnya

Judul: Dosa dan akibatnya
Kisah yang luar biasa dalam perikop ini menjelaskan bagaimana dosa masuk ke dalam dunia dan merusak tatanan asri dunia ini. Pasangan suami istri (pasutri) pertama jatuh ke dalam dosa karena melanggar perintah Allah yang dengan jelas dan tegas disampaikan (Kej. 2:16-17).

Memang ular menjadi gara-gara pasutri pertama jatuh ke dalam dosa, namun tanggung jawab kesalahan itu bukan terutama pada ular melainkan pada diri mereka. Perempuan itu memberi diri meladeni tipu daya ular. Saat firman Tuhan diputarbalikkan, seharusnya ia menolaknya dengan tegas, bukan mendiskusikannya (ayat 2-3). Justru karena perempuan itu membuka ruang diskusi, ular berkesempatan menanamkan keraguan akan iktikad baik Tuhan. Bahwa Tuhan memaksudkan larangan memakan buah pengetahuan baik dan jahat itu adalah supaya manusia jangan menjadi sama seperti Diri-Nya (ayat 4-5). Justru itulah godaan yang manusia tidak dapat elakkan. Dalam hal ini, manusia pertama harus dipersalahkan karena ia hadir saat istrinya digoda. Namun bukannya mencegah, malah ia ikut hanyut dalam pelanggaran tersebut (ayat 6b). Pasutri pertama tergoda untuk menjadi sama dengan Pencipta-Nya. Kalau mereka menjadi sama dengan Tuhan, tahu mengenai apa yang baik dan yang jahat, maka mereka tidak lagi memerlukan Tuhan untuk mengatur kehidupan mereka dan memberi tahu berbagai perintah dan larangan kepada mereka.

Saat keduanya memakan buah larangan tersebut, mereka mendapati diri tidak lagi bisa terbuka di hadapan satu sama lain. Sadar akan ketelanjangan mereka, mereka memerlukan sesuatu untuk menutupi diri mereka dari penglihatan pasangannya. Itulah akibat dosa. Manusia jadi mengenali perkara yang baik dan yang jahat, tetapi tidak mampu memilih yang baik melainkan diperbudak oleh yang jahat. Tragis bukan? Hal itu akan nyata saat Allah meminta pertanggungjawaban pasutri pertama, mereka mengelak dan melemparkan kesalahan kepada pihak lain.

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org