Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2007/10/29

Senin, 29 Oktober 2007

Amsal 18:9-24
Bijak dalam berkata-kata

Judul: Hikmat dalam bersikap dan bertindak Kemalasan bersifat destruktif (merusak). Bagi penulis Amsal, si pemalas dan si perusak sama-sama merugikan masyarakat (9). Orang yang berhikmat pasti suka bekerja keras. Ia tekun karena percaya bahwa apa yang dia kerjakan di dalam Tuhan tidak sia-sia. Ia mendasarkan ketekunannya pada kedaulatan Tuhan yang tak tergoyahkan. Ia tahu bahwa Tuhan sanggup melindungi orang yang memercayakan diri pada-Nya (10). Berbeda dengan orang kaya yang mengira bahwa mereka bisa bergantung pada harta kekayaan yang mereka miliki (11). Akibatnya mereka merasa tidak perlu Tuhan. Padahal Mzm. 49 mengajarkan bahwa harta tak dapat memberi keamanan yang maksimal. Malah akan membuat orang yang memilikinya menjadi tinggi hati, yang pada akhirnya dapat menjadi pangkal kehancuran mereka (12).

Ketinggihatian dan kebebalan orang terlihat ketika ia terlalu cepat menjawab pertanyaan, yang sesungguhnya belum dia dengar betul-betul. Atau ia terlalu cepat mengambil keputusan tanpa mendengarkan terlebih dulu pertimbangan dari pihak lain. Ini memperlihatkan bahwa orang itu kurang menghargai apa yang dikatakan orang lain atau terlalu banyak memperhatikan diri sendiri. Maka untuk menjadi bijak, orang harus memiliki kemauan untuk terbuka mendengar pikiran orang lain (13, 15, 17).

Hikmat akan memampukan orang melakukan suatu tindakan, justru karena imannya kepada Tuhan. Hikmat pula yang akan membuat orang berdiam diri menantikan Tuhan, dan tidak memercayakan diri pada sesuatu yang bukan Tuhan. Hikmat akan memberikan kesanggupan pada orang untuk memutuskan tindakan apakah yang harus diambil, di dalam dan karena imannya kepada Tuhan.

Hikmat juga memampukan orang untuk menghargai orang lain dan tidak hanya memusatkan perhatian pada diri sendiri. Karena sebagai orang beriman, panggilan kita adalah panggilan untuk melayani orang lain. Maka milikilah hati yang berhikmat!

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org