Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2007/10/24

Rabu, 24 Oktober 2007

Amsal 16:1-17
Hikmat dalam kerajinan

Judul: Hikmat lebih berharga Pasal 16 ini dibuka dengan pengajaran mengenai kedaulatan Allah. Manusia boleh merencanakan jalannya sendiri, namun pada akhirnya Allahlah yang menentukannya. Ini bukan berarti manusia tidak perlu merencanakan apapun (fatalis), melainkan ia harus belajar berserah pada kedaulatan Allah (3). Kedaulatan Allah bahkan mencakup hal-hal yang sulit untuk dipahami misalnya keberadaan orang fasik (4). Namun Allah tentu punya maksud tersendiri ketika menjadikan segala sesuatu ada di dunia ini.

Kata Allah muncul 9 kali di ayat 1-11, raja muncul 5 kali di ayat 10-15. Keunikan posisi raja di sini dikaitkan dalam konteks pemerintahan Allah di dunia. Seperti Allah, seorang raja memiliki kuasa yang besar dalam perkataan dan perbuatan. Ia juga bertanggung jawab untuk memerintah dengan adil dan benar. Dikaitkan dengan kedaulatan Allah, pemerintahan raja tidak berada di luar kedaulatan-Nya. Seorang raja harus tetap menyadari bahwa ia sendiri berada di bawah pemerintahan Allah yang Mahakuasa. Pengertian demikian akan menghindarkan dia dari berlaku fasik (12). Sekalipun kekuasaan raja besar, namun orang bijak melampauinya (14). Seorang raja sendiri perlu dikendalikan oleh hikmat yang dari Allah. Dengan demikian wajahnya memancarkan cahaya kehidupan dan kebaikan (15).

Itu sebabnya pengejaran hikmat merupakan hal yang terpenting (16). Tanpa hikmat, seorang yang dipercayakan kuasa serta posisi yang tinggi dalam masyarakat akan mencelakakan orang-orang di sekelilingnya. Hikmat bukan saja lebih berharga daripada kekuasaan yang besar, melainkan juga lebih berharga daripada segala harta kekayaan. Hidup berhikmat artinya menjauhi kejahatan (17). Kejujuran adalah jalan hikmat. Jalan hikmat tidak hanya menyelamatkan orang lain, tetapi juga diri sendiri (17).

Bila hikmat jauh lebih berharga dari pada harta kekayaan, juga jauh lebih berharga daripada kekuasaan, bukankah sudah selayaknya kita mengejar dan memiliki hikmat?

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org