Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2007/10/23

Selasa, 23 Oktober 2007

Amsal 15:15-33
Lidah seorang murid

Judul: Hikmat dalam kerajinan Amsal mengajarkan bahwa orang miskin tidak selalu bersusah hati, dan orang kaya tidak selalu bisa bersenang-senang. Semuanya berpulang pada sikap hati menghadapi hidup ini, yakni sikap terhadap sesama, harta, pekerjaan, dan yang paling utama adalah sikap terhadap Tuhan.

Hidup dapat terasa sulit atau sangat menyenangkan, tergantung pada keadaan, karakter, atau kerangka berpikir seseorang. Orang yang memiliki mental kaya akan merasa puas dengan apa yang dia miliki, karena orientasinya bukan pada harta atau diri sendiri melainkan pada Tuhan (16-17). Orang semacam ini mementingkan perkara-perkara rohani lebih dari kekayaan harta. Baginya, takut akan Tuhan lebih memberikan kepuasan hidup daripada memiliki harta banyak. Orang yang merasa puas dengan keadaannya, biasanya tidak tamak dan tidak mudah tergoda untuk meraih rezeki dan keuntungan yang tidak pada tempatnya (27). Sementara orang yang tamak senantiasa mencari jalan pintas untuk menjadi kaya, bagaimanapun caranya.

Kemalasan atau enggan berjerih lelah akan mengakibatkan kesusahan (19). Misalnya, seorang petani yang malas. Ia mempersiapkan ladangnya secara asal-asalan. Tidak lama kemudian, sebelum masa tanam tiba, ladangnya sudah ditumbuhi ilalang kembali. Mau tidak mau, ia harus membersihkan ladangnya sekali lagi. Kemalasan si petani membuat dia harus bekerja dua kali lipat, tetapi tanpa kemajuan yang berarti. Padahal normalnya, kerajinan akan menghasilkan kemajuan dalam hidup seseorang. Orang yang malas memang kelihatannya selalu saja menemukan hambatan untuk menyelesaikan pekerjaannya. Sebaliknya, jalan orang benar selalu lancar. Tidak ada alasan baginya untuk berbalik arah atau mundur. Ia selalu bergerak maju di dalam pekerjaannya.

Kemalasan dan kerajinan memang bisa membuat seseorang menjadi miskin atau kaya. Namun di atas segala sesuatunya, kedekatan dengan Tuhanlah yang akan memberikan kecukupan dan kepuasan dalam hidup orang beriman.

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org