Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2007/03/31

Sabtu, 31 Maret 2007

Lukas 22:47-53
Tahu kapan harus bertindak

Judul: Tahu kapan harus bertindak Dalam keheningan Getsemani, Yesus bertelut di hadapan Bapa-Nya dalam kesedihan dan kengerian yang mendalam. Namun Ia berserah penuh pada penggenapan rencana Allah untuk melakukan karya keselamatan bagi manusia. Tidak ada lagi ketakutan yang tersisa. Saat menghadapi musuh-musuh-Nya, Ia bertindak menguasai situasi meskipun kelihatannya Ia yang menjadi buruan mereka.

Saat-saat krisis semakin mendekati puncaknya. Waktu Yesus berbicara dengan para murid, datanglah serombongan orang yang dipimpin oleh Yudas, murid Yesus (47). Yudas mencium Yesus (47) sebagai tanda bahwa Dialah yang harus ditangkap. Ciuman, yang dalam tradisi mereka, merupakan tanda persaudaraan, dijadikan Yudas sebagai tanda pengkhianatan. Yesus, yang mengetahui maksud Yudas, mempertanyakan tindakan itu (48). Melihat situasi yang terjadi, para murid bermaksud melakukan perlawanan (49). Bahkan seorang dari para murid menyerang seorang anggota rombongan sampai telinga kanannya putus (50). Melihat hal itu, Yesus menenangkan murid-murid-Nya dan menyembuhkan orang itu (51). Lalu Ia menegur para pemimpin agama Yahudi yang datang menangkap Dia seolah-olah Dia seorang kriminal (52). Padahal Dia ada di Bait Allah tiap hari (53). Kalau Yesus memang bersalah, kenapa mereka tidak terang-terangan menangkap dan memperhadapkan Dia ke meja pengadilan? Namun Yesus tahu bahwa itulah saat bagi mereka dan bagi kuasa kegelapan untuk menunjukkan perlawanan pada Allah. Itu jugalah saat bagi Allah untuk menggenapi rencana-Nya bagi umat manusia.

Pemahaman yang jelas akan kehendak Allah dan kemauan untuk taat pada kehendak itu, membuat Yesus memiliki hikmat untuk bertindak. Dia tahu kapan harus menghindar dan kapan harus menyerahkan diri. Kiranya pemahaman akan kehendak Allah pun menolong kita untuk mengerti bagaimana kita harus bersikap dan bertindak dalam situasi genting yang harus kita hadapi.

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org