Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2006/09/28

Kamis, 28 September 2006

Kidung Agung 6:4-8:4
Luhurnya anugerah cinta

Judul: Luhurnya anugerah cinta Mereka yang menerima tafsiran Salomo sebagai orang ketiga yang berusaha mendapatkan perempuan ini akan menafsir bagian ini sebagai perkataan Salomo. Tafsiran yang lebih dapat diterima adalah ini mengisahkan dua orang kekasih yang dalam impiannya menjadikan Salomo dengan semua kebesarannya sebagai model kebahagiaan.

Cinta yang mengikat suami istri dalam mahligai pernikahan adalah anugerah Tuhan. Dalam anugerah-Nya itu, suami atau istri melihat pasangannya sebagai pemberian terbaik dari Tuhan. Maka pujian kecantikan istri dengan ilustrasi Tirza dan Yerusalem, dua kota terindah di dunia, adalah tidak berlebihan (6:4). Di mata mempelai laki-laki, mempelai perempuan unik dan tidak dapat dibandingkan dengan permaisuri, selir, para dara (8-9).

Kerinduan mempelai perempuan membuat ia melihat mempelai laki-laki sebagai seorang bangsawan (12). Bila ayat 6:13a merupakan perkataan dari para peronda kota (band. 5:7), ini menjelaskan adanya nuansa nafsu dalam panggilan mereka. Jika demikian, ini dapat dimengerti sebagai kelanjutan dari mimpi buruk (band. 3:1-4, 5:2-6) mempelai perempuan yang hanya bisa disembuhkan oleh pujian mempelai laki-laki. Ia menegur para peronda kota itu dan melindungi kekasihnya (6:13b). Mempelai laki-laki kagum terhadap watak luhur sang istri, luhur adalah ciri kebangsawanan (7:1) padahal sang istri sesungguhnya gadis desa (6:12). Pujian mempelai laki-laki mencapai klimaks dengan ajakan menikmati cinta bersama (7:8), dan disambut mempelai perempuan (9-13). Kerinduannya sangat kuat hingga ia berharap bisa mencium kekasihnya dengan bebas seperti mencium saudaranya laki-laki (8:1).

Mari kita bersyukur kepada Tuhan atas anugerah-Nya, yaitu pasangan kita. Pujilah dan nyatakan cinta Anda sepenuh hati, bahagiakanlah kekasih Anda dalam ketulusan.

Camkan: Tak mampu melihat keindahan pasangan kita sama dengan menghina Allah pemberi anugerah terindah tersebut!

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org