Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2006/08/12

Sabtu, 12 Agustus 2006

Yosua 16-17
Jangan sepelekan kemalasan

Judul: Jangan sepelekan kemalasan

Malas bukan sekadar gejala psikologis atau masalah moral-etika atau gejala dosa biasa. Gaya hidup malas yang menyerang tidak saja orang modern, tapi juga Israel purba sesungguhnya menunjukkan gejala keropos rohani, yakni hidup yang tidak serius mengimani Tuhan. Itulah praktik hidup yang menghancurkan diri sendiri.

Dalam teks hari ini, tidak saja kita baca semua janji setia Tuhan digenapi, bahkan Tanah Perjanjian pun dibagi dengan adil dan bijaksana. Semua suku Israel, termasuk bagi Zelafehad bin Hefer bin Gelead bin Makhir bin Manasye (17:3-6) yang tidak memiliki keturunan laki-laki beroleh warisan tanah. Namun balasan umat terhadap Tuhan tidak setimpal! Alkitab mencatat keengganan umat dalam merespons Tuhan. Perikop ini mencatat kemalasan suku Manasye dan Efraim, keturunan Yusuf, orang yang begitu luar biasa pernah dipakai oleh Tuhan untuk menyelamatkan banyak bangsa (Kej. 50:20-21)! Mereka bukannya menghalau, apalagi memusnahkan suku Kanaan sebagai milik Tuhan yang dikhususkan (Yos. 6:17-18; band. ps. 2:9), tetapi suku Kanaan itu justru dijadikan budak (Yos. 16:10, 17:13). Kemanjaan dan kelemahan suku Manasye semakin menjadi dengan memilih hidup berdesakan daripada membuka hutan dan memusnahkan penduduk Kanaan (17:14,16). Yosua menegur Israel agar menindaklanjuti janji setia Tuhan (17:17- 18), yaitu dengan segera merebut daerah milik mereka dari penduduk Kanaan.

Tidak ada tenggang waktu untuk kemalasan, yang ada adalah waktu untuk bertobat sebelum penghukuman tiba. Kemalasan, dekat dengan ketakutan, dekat juga dengan hidup tidak beriman. Hanya dengan pertobatan, yakni kembali mengandalkan Tuhan, kemalasan bisa diatasi. Orang Kristen dapat kembali berfungsi mewujudnyatakan maksud dan rencana Tuhan di muka bumi ini melalui kehidupannya yang rajin menegakkan kebenaran.

Renungkan: Apa yang mewarnai gaya hidupku? Malas atau enggan, ataukah iman yang segera merespons Tuhan?

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org