Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2006/06/01

Kamis, 1 Juni 2006

Roma 4:13-25
Apa dasar Abraham dibenarkan?

Judul: Apa dasar Abraham dibenarkan?

Jika pertanyaan ini dilontarkan kepada orang Yahudi, pasti jawabnya atas dasar Taurat. Logika agama Yahudi dan hampir semua agama dunia: taat kaidah moral Ilahi mendatangkan perkenan dan keselamatan dari Allah. Paulus menolak pandangan ini atas dasar beberapa fakta penting ini.

Pertama, fakta sejarah. Abraham adalah nenek moyang bangsa Israel. Ia dibenarkan karena memercayai janji akan beroleh keturunan bukan karena Taurat (ayat 13). Kedua, jika beroleh keturunan Abraham itu disebabkan melakukan Taurat maka janji Allah sebelumnya menjadi sia-sia dan batal (ayat 14). Ketiga, fakta moral bahwa tidak ada seorang pun dapat menggenapi Taurat. Jadi, Taurat bukan jalan keselamatan, tapi alat pembongkaran dosa yang mendatangkan murka Allah (ayat 15). Urutan jalan keselamatan adalah: anugerah janji iman keselamatan. Urutan akibat dari menekankan Taurat adalah: Taurat usaha pelanggaran murka Allah.

Apakah iman yang membuat Abraham dibenarkan? Iman bukan bertumpu pada kekuatan kemauan Abraham sebab bila demikian iman berubah menjadi usaha. Iman yang membuat Abraham dibenarkan adalah menyambut janji Allah, berpegang pada kuasa-Nya mencipta dan menghidupkan yang mati (ayat 17b), dan berharap terus kepada Allah yang setia kepada firman-Nya (ayat 18), meski fakta dirinya dan Sarah sebenarnya tidak mungkin beroleh keturunan. Iman Abraham tidak didasarkan atas kondisi apa pun dari dirinya, tetapi didasarkan atas kuasa dan kesetiaan Allah semata.

Prinsip ini berlaku juga bagi semua manusia yang ingin "dibenarkan" seperti Abraham, menjadi keturunan Abraham (ayat 23-24). Janji Allah kepada Abraham, dari beroleh keturunan dan melaluinya banyak bangsa diberkati, kini menjadi "memiliki dunia" (ayat 13). Prinsip keselamatan bagi seisi dunia adalah iman saja bukan usaha.

Renungkan: Iman kepada Yesus yang mati dan bangkit bagi dosa-dosa kita membuat kita dibenarkan, persis seperti Abraham dibenarkan (ayat 24-25).

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org