Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2004/10/30

Sabtu, 30 Oktober 2004 (Minggu ke-22 sesudah Pentakosta)

Mazmur 69:20-37
Pembalasan bagi pelaku kejahatan!

Pembalasan bagi pelaku kejahatan! Bagaimana sikap kristiani terhadap para musuh? Dapatkah kita meminta pembalasan Tuhan terhadap mereka yang memfitnah kita? Pantaskah kita memohonkan hukuman Tuhan bagi mereka yang telah berlaku jahat kepada kita? Kelihatannya jawaban menurut pemazmur dalam nas ini adalah ya!

Pada mazmur 69 ini, pemazmur memohon pertolongan Tuhan baginya. Namun, isi permohonan yang disampaikan pemazmur kepada Tuhan bukan berkenaan dengan penyelamatan dirinya melainkan mengandung doa khusus. Dalam doanya ini pemazmur meminta supaya mereka yang berlaku jahat memperoleh pembalasan Tuhan sesuai dengan perbuatan mereka (ayat 23-29). Apa alasan pemazmur meminta pembalasan Tuhan ini? Supaya keadilan Tuhan ditegakkan sebab kalau orang jahat tidak dihukum maka kejahatan akan merajalela. Kejahatan dan dosa harus dihukum supaya kebenaran Tuhan tidak dipermainkan dan agar keadilan dijalankan.

Sebelum kita terburu-buru menyimpulkan bahwa si pemazmur ini seorang yang pendendam, marilah kita memperhatikan hal-hal berikut ini. Pertama, kita tidak menemukan ungkapan dendam pribadi dan pembalasan demi kepentingan pemazmur dalam nas ini. Doa pemazmur memohon pembalasan Tuhan kepada para musuh bukan diakibatkan dirinya mendendam, tetapi karena dirinya menginginkan Tuhan dipermuliakan. Kedua, pemazmur tidak membalas perlakuan para musuh itu seperti seorang yang "main hakim" sendiri melainkan ia menyerahkan hak penghukuman itu kepada Tuhan yang berjanji untuk melakukan hal tersebut (Rm. 12:19; Ibr. 10:30). Dalam kitab Roma 13:4 Tuhan mengizinkan dan merestui lembaga pemerintah untuk menghukum orang bersalah. Jadi, bagi kita orang Kristen pada masa kini nas Mazmur 69 ini tetap berguna untuk diterapkan.

Renungkan: Kita harus membenci perilaku kejahatan, dan menuntut keadilan Tuhan atas perbuatan dosa. Namun, kita harus tetap mengasihi pelaku kejahatan tersebut dan mendoakannya agar ia memperoleh keselamatan.

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org