Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2024/12/27 |
|
Jumat, 27 Desember 2024 (Minggu ke-1 sesudah Natal)
|
|
Kehidupan bagi anak-anak tidaklah mudah. Mereka dihadapkan pada moralitas dunia yang abu-abu, perkembangan yang pesat, dan dinamika sosial yang rumit. Di tengah masyarakat, anak-anak bukanlah figur yang terpandang. Sering kali orang dewasa memandang mereka dengan sebelah mata dan lebih memilih untuk sibuk dengan kepentingan mereka sendiri. Maka, tidak mengherankan jika banyak orang dewasa meremehkan keberadaan anak-anak. Perikop ini menunjukkan bahwa tidaklah benar bagi kita untuk menormalkan begitu saja kebiasaan berpikir yang meremehkan anak-anak. Sebab, bisa jadi merekalah yang dipakai Allah untuk menyuarakan kebenaran yang sejati. Seorang anak berusia 12 tahun pernah membuktikan hal itu. Ia mengikuti hal yang baik dari orang tua-Nya, yakni taat beribadah (41-42). Ia berani melakukan apa yang benar dan menunjukkan identitas-Nya sebagai Anak Allah (43, 49). Bahkan, tidak hanya di depan orang tua-Nya, tetapi di depan para guru agama Ia menunjukkan penguasaan-Nya akan firman Allah. Dengan penuh pengertian Ia mendiskusikannya hingga membuat orang-orang dewasa itu mengagumi-Nya (46-47). Juga Ia mengetahui dengan jelas apa yang sepatutnya dilakukan dan tetap taat kepada orang tua-Nya sebagai wujud ketaatan kepada Bapa (51-52). Pada satu sisi, tindakan anak-anak memang sering kali membingungkan bagi kita dan cenderung membuat orang dewasa menganggap remeh perilaku mereka. Pada sisi lain, penting untuk ditekankan bahwa masa emas seorang manusia adalah masa bayi hingga kanak-kanak. Kita perlu mengisinya dengan hal yang benar dan tepat. Anak-anak sangat membutuhkan pertolongan kita, orang dewasa, untuk merealisasikan hal tersebut. Sama seperti orang dewasa, anak-anak membutuhkan Allah dan firman-Nya. Pikiran mereka dibentuk oleh pengenalan tentang Allah dan perasaan mereka dibimbing dalam kasih-Nya. Dengan begitu, mereka mampu bertumbuh dan berkembang secara benar, serta menikmati hidup yang diberikan oleh Allah. [YGM]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |