Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2005/12/27 |
|
Selasa, 27 Desember 2005
|
|
Judul: Hamba Kristus yang sejati Menjadi terkenal adalah impian banyak orang. Yohanes Pembaptis adalah "orang baru" yang fenomenal di dalam dunia pelayanan pada masa itu. Pesan yang dibawakannya sangat radikal: janji tentang Mesias. Ia juga melakukan praktik membaptis orang yang dianggap sebagai tindakan mengumpulkan pengikut. Sebagai seorang yang masih muda dan belum "punya nama," Yohanes menimbulkan kontroversi pada zamannya. Itu sebabnya, pemimpin agama Yahudi mencoba memeriksa ajarannya. Pemimpin agama Yahudi menanyakan apakah Yohanes adalah perwujudan Elia, nabi terkenal dalam PL. Mereka juga menanyakan apakah ia adalah Mesias yang dijanjikan Allah. Di dalam menjawab semua pertanyaan tersebut, Yohanes tidak berdusta (ayat 20). Yohanes tidak memanfaatkan kesempatan itu untuk meninggikan dirinya. Sebagai "orang baru," yang disamakan posisinya dengan Elia dan Mesias pastilah amat membanggakan. Dalam hal inilah karakter Yohanes diuji, ternyata ia jujur dan tidak memanfaatkan kesempatan itu untuk mencari ketenaran bagi dirinya sendiri. Ia tahu siapa dirinya, yakni seorang hamba Tuhan (ayat 23). Ketika Yohanes diperhadapkan dengan pertanyaan mengenai baptisan, ia menyatakan kedudukannya yang tidak layak jika dibandingkan dengan Mesias yang akan datang (ayat 27). Yohanes mengatakan bahwa ritual baptisan yang dilakukannya tidak berarti dibandingkan dengan baptisan yang akan dikerjakan Mesias (ayat 26). Yohanes menjadi contoh nyata bagaimana seharusnya seorang hamba Tuhan hidup: (ayat 1) tidak memanfaatkan kesempatan untuk menjadi tenar; (ayat 2) rendah hati dan tanpa keinginan bersaing dengan-Nya dalam memberitakan Mesias, Sang Raja agung yang dilayaninya. Marilah kita mengambil kesempatan melayani Dia sebagai komitmen menjadi hamba dan saksi Kristus yang setia. Renungkan: Apakah kehidupanku sebagai hamba Tuhan cukup rendah hati atau akankah aku bersaing dengan Tuhan?
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |