|
Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
https://sabda.org/https://sabda.org/publikasi/e-sh/2025/12/20 |
|
Sabtu, 20 Desember 2025 (Minggu Adven ke-3)
|
|
|
Manusia cenderung membutuhkan sesuatu yang bisa mengingatkannya akan hal-hal penting yang telah terjadi dalam hidupnya. Musa memberi perintah kepada bangsa Israel yang telah dipimpin TUHAN keluar dari Mesir menuju tanah perjanjian. Perintah yang diberikan Musa adalah membuat batu peringatan. Batu peringatan itu akan menjadi tempat mereka menuliskan segala hukum yang TUHAN berikan (1-3). Sesudah bangsa Israel menyeberangi Sungai Yordan dan sampai di Gunung Ebal, Musa memerintahkan mereka untuk mendirikan mazbah bagi TUHAN dengan batu-batu besar. Di mazbah itulah mereka mempersembahkan kurban bakaran dan keselamatan, serta menuliskan segala perkataan hukum dengan jelas (4-8). Musa memerintahkan bangsa Israel melakukannya agar mereka terus mengingat apa yang telah TUHAN kerjakan dalam hidup mereka. Batu peringatan itu menjadi tanda bahwa mereka sudah dibawa sampai ke sana hanya karena pertolongan TUHAN semata. Pada hari itu pula, Musa membagi bangsa Israel berdasarkan suku-suku mereka. Suku Simeon, Lewi, Yehuda, Isakhar, Yusuf, serta Benyamin berdiri di Gunung Gerizim untuk memberkati. Sedangkan suku Ruben, Gad, Asyer, Zebulon, Dan, serta Naftali harus berdiri di Gunung Ebal untuk mengutuki. Sedangkan orang orang Lewi mengatakan kepada seluruh Israel dengan suara nyaring: dua belas ucapan kutukan (11-26). Terdapat dua hal yang bisa kita pelajari dari kisah ini. Pertama, Tuhan ingin kita membuat 'batu peringatan' sebagai self reminder (pengingat diri), yaitu sebagai pengingat atas karya-Nya dalam hidup kita. Jika dulu bangsa Israel menulis di batu, kini kita bisa mencatatnya di buku atau media sosial untuk dikenang. Kedua, kita tidak hanya menulis, tetapi juga menyampaikan firman Tuhan. Saat kita berbicara, kita diingatkan kembali akan isi perkataan itu. Firman Tuhan seperti pedang bermata dua: berbicara kepada pendengar sekaligus penyampainya. Jadi, renungkan caranya agar pertolongan Tuhan tetap hidup dalam ingatan kita. [RMT] Baca Gali Alkitab 12 Musa memerintahkan Israel untuk mendirikan batu-batu besar yang dilapisi kapur setelah mereka menyeberangi Sungai Yordan. Pada batu-batu itu, hukum Allah harus dituliskan dengan jelas. Kemudian, ada perintah membangun mazbah sederhana, tanpa menggunakan alat besi. Musa dan para imam meminta bangsa Israel untuk mendeklarasikan ketaatan kepada Allah karena mereka telah menjadi umat Allah. Sebagai umat perjanjian, mereka dipanggil untuk hidup sesuai dengan hukum Allah. Selanjutnya, ada ucapan berkat dan kutuk yang direspons umat dengan bersama mengucapkan, "Amin." Apa saja yang Anda baca? Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda? Apa respons Anda? Pokok Doa:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |