Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2007/12/20 |
|
Kamis, 20 Desember 2007
|
|
Judul : Musuh mulai digoyang Orang bebal berkata dalam hatinya, "Tidak ada Allah" (Mzm. 14:1), maka ia merasa yakin apa saja yang akan diperbuatnya pasti berhasil. Haman sedang berjaya. Dia yakin, kebinasaan umat Yahudi hanya menunggu waktu. Dia sudah memiliki rencana sempurna bagi kematian Mordekhai. Namun dia tidak tahu bahwa Allah yang pegang kendali. Dibaca sekilas, kitab Ester ini sepertinya berkisah serba kebetulan. Kebetulan Ester terpilih menjadi ratu menggantikan Wasti. Kebetulan juga identitas keyahudiannya belum terungkap oleh raja. Mordekhai, kebetulan mendengar rencana pemberontakan dua sida-sida raja sehingga ia berhasil menggagalkannya. Malam hari, raja tidak bisa tidur pun suatu kebetulan, yang menyebabkan dia membaca-baca kitab pencatatan sejarah dan membaca catatan mengenai jasa Mordekhai tersebut dan bahwa Mordekhai belum pernah menerima penghargaan atas jasanya tersebut. Di sisi lain, Haman merasa sangat yakin bahwa yang pantas menerima penghargaan raja adalah dirinya sendiri (ayat 6). Apa yang terjadi kemudian sama sekali di luar dugaan Haman. Allah bertindak memutarbalikkan \'nasib\'. Nanti, apa yang dipersiapkan Haman untuk diberikan kepada Mordekhai (ayat 5:14) akan diterima oleh Haman sendiri. Sebaliknya saat ini apa yang Haman megahkan untuk dirinya sendiri justru dinikmati oleh Mordekhai (ayat 6:10-11). Tidak seorang pun dapat melawan Tuhan dan umat yang Dia urapi. Kita diingatkan bahkan nabi palsu seperti Bileam pun, yang disuap Raja Balak untuk mengutuki Israel, Tuhan pakai untuk memberkati umat-Nya. Kalau saat ini sepertinya musuh-musuh iman kita berjaya, orang Kristen semakin terjepit dalam berbagai bidang kehidupan, jangan putus harap! Tuhan kita berdaulat dan berkuasa! Upaya Iblis yang paling hebat pun telah Tuhan patahkan di kayu salib, apalagi cuma kelicikan keroco-keroconya. Tetap beriman, pandang Tuhan Yesus, dan lihat bagaimana Dia bertindak membela kita!
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |