Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2007/12/19 |
|
Rabu, 19 Desember 2007
|
|
Judul : Memuliakan diri vs berkorban Tindakan orang akan memperlihatkan isi hatinya. Ester yang rela menanggung risiko kehilangan nyawa, kemudian mendapat perkenan Raja Ahasyweros (ayat 2). Lalu Ester mengundang Raja Ahasyweros dan Haman ke perjamuan yang dia adakan (ayat 3-5). Namun Ester tidak segera mengajukan permohonannya, walau raja berjanji akan memenuhi permintaan Ester, apa pun itu (ayat 6). Mungkin Ester melihat bahwa saat itu bukan waktu yang tepat. Atau mungkin juga Ester sedang ingin membuat raja merasa nyaman dulu dan tidak merasa dipaksa. Sebab itu, Ester harus punya alasan tepat untuk menunda pengajuan permintaannya pada raja (ayat 8). Bila tidak, penundaan ini dapat saja mengakibatkan perasaan raja berubah, atau Haman mungkin saja bisa menengarai maksud Ester. Sampai saat itu Haman memang belum "mencium" hubungan antara Ester dan Mordekhai. Maka Ester mengundang raja dan Haman untuk kembali datang ke perjamuan pada hari berikut (ayat 7-8). Berbeda dengan Ester yang bertindak karena kasih, Haman bertindak karena terlalu dikuasai nafsu. Kesuksesan yang telah dia raih, sesungguhnya telah membuat ia dapat memiliki segala sesuatu (ayat 11). Akan tetapi, penghargaan yang telah dianugerahkan raja kepada Haman terasa belum cukup bila Mordekhai belum menghormati dirinya. Hal itu membuat hatinya gelap. Sukacita atas anugerah raja lenyap bila melihat Mordekhai tidak mau bersujud dihadapannya. Tak heran bila ia bergembira ketika mendengar masukan dari istri dan sahabat-sahabatnya. Mereka menyuruh Haman untuk menggantung Mordekhai (ayat 14). Hati yang dipenuhi dengan nafsu untuk memuliakan diri akan melahirkan kebencian yang tak masuk akal dan bersifat destruktif. Hasilnya: mengorbankan orang lain demi memenuhi hasrat diri. Sementara hati yang dipenuhi dengan kasih kepada sesama, menghasilkan tindakan yang rela mengorbankan diri demi hidup orang lain. Jenis hati yang bagaimana yang Anda miliki?
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |