Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2024/12/12 |
|
Kamis, 12 Desember 2024 (Minggu Adven 2)
|
|
Sepuluh Hukum adalah hukum kasih, yang mengajar kita untuk mengasihi Allah dan sesama secara benar. Di gunung Sinai, Allah memberikan Sepuluh Hukum kepada umat milik-Nya yang telah Ia selamatkan dari perbudakan di Mesir (1-2). Ini berarti Sepuluh Hukum diberikan bukan supaya umat mendapatkan keselamatan, tetapi supaya umat mengerti bagaimana menyembah Allah secara benar setelah mereka diselamatkan.Oleh karena ini adalah hukum kasih, selain tidak melakukan apa yang dilarang, kita harus melakukan apa yang menjadi kebalikannya. Hukum pertama berfokus pada tidak adanya ilah lain (3). Hal itu berarti bahwa kita harus menyembah Allah sebagai satu-satunya Allah kita. Hukum kedua berfokus pada tidak adanya pembuatan berhala atau gambaran dalam bentuk apa pun (4-6). Itu artinya cara penyembahan kita kepada Allah juga harus benar. Anak lembu emas yang dibuat Harun sebenarnya adalah patung Allah Israel (lih. Kel. 32:4). Lembu pada zaman kuno menggambarkan kekuatan, dan Harun membuat patung itu untuk memuji keperkasaan Allah mereka. Jadi, penyembahan anak lembu emas merupakan pelanggaran hukum kedua. Hukum ketiga berfokus pada tidak adanya penyalahgunaan nama Allah (7). Hal ini bisa terjadi ketika seseorang bersumpah palsu, bernubuat palsu, atau memakai nama Allah sebagai mantra (bdk. Kis. 19:13-16). Kita seharusnya memakai mulut kita untuk memuliakan nama Allah. Hukum keempat berfokus pada pengudusan satu hari untuk beribadah kepada Allah (8-11). Kita sudah berfokus pada pekerjaan kita selama enam hari sehingga hari Sabat diperuntukkan bagi Allah, dan juga untuk kita beristirahat. Perhatikan bahwa kita juga seharusnya memberikan istirahat kepada orang yang bekerja bagi kita. Hukum pertama sampai keempat mengajarkan kepada kita tentang bagaimana kita seharusnya menyembah Allah dengan fokus, cara, sikap, dan waktu yang dikehendaki oleh-Nya. Dengan cara demikian, kita menunjukkan kasih kita sebagai umat yang mengasihi Allah kita. [INT]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |